kaltengtoday.com, – Palangka Raya – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya, melalui Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan atau Puskeswan Palangka Raya, drh. Eko Hari Yuwono mengatakan, meski saat ini di Indonesia tengah dilanda wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) pada hewan sapi, namun kondisi ini tidak berdampak terhadap suplai ternak di Kota Cantik.
Pasalnya, berdasarkan hasil pendataan dari petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya dipastikan kebutuhan hewan kurban tahun ini cukup.
Baca juga : Pemko Diminta Atasi Kelangkaan BBM Jenis Pertalite
“Data sementara kita ada 1.182 hewan kurban di 16 lokasi. Jadi bagi masyarakat Kota Palangka Raya, khususnya yang beragama Islam yang akan berkurban tahun ini tidak perlu cemas untuk mendapatkan hewan kurban.” katanya, Rabu (15/6/2022).
Dijelaskannya, dari 1.182 ekor stok hewan kurban di Kota Palangka Raya, terdiri dari 10.10 ekor sapi dan 172 ekor kambing.
1.182 ekor hewan kurban tersebut, sebagian didatangkan dari Pangkoh, Bali, Kupang, Sulawesi, dan Palangka Raya.
“Saat ini, para penjual ternak sudah menjajakan dagangannya dan setidaknya ada di 16 lokasi. Diantaranya, di Jalan Mahir Mahar, Jalan Sudirman, Jalan Tjilik Riwut kilometer 9, Jalan Rajawali kilometer 5, Jalan Tingang, Jalan Ramin, Jalan RTA Milono, Jalan G. Obos, Jalan Tjilik Riwut kilometer 16, dan Kelurahan Kalampangan,” ucapnya.
Baca juga : Pemko Diminta Terus Lakukan Evaluasi Kinerja
Lebih lanjut drh. Eko Hari Yuwono mengakui, dengan adanya wabah PMK ini berdampak terhadap harga jual hewan kurban. Kenaikan yang terjadi dinilai cukup signifikan antara Rp 4 juta sampai Rp 5 juta per ekor.
“Tapi kondisi ini akan kita pantau terus, agar tidak ada kenaikan harga yang signifikan di Kota Palangka Raya,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post