kaltengtoday.com, – Palangka Raya – Minimnya ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Kota Palangka Raya saat ini menjadi perhatian sejumlah kalangan.
Salah satunya, Sekretaris Komisi A DPRD Kota Palangka Raya, Noorkhalis Ridha, yang meminta agar pemerintah kota (Pemko) dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Pasalnya, kelangkaan BBM jenis Pertalite telah terjadi selama beberapa minggu. Kalaupun ada, masyarakat membutuhkan waktu yg lama untuk mengantre.
Baca juga :Â Kenaikan Harga Dipengaruhi BBM
“Dan yang anehnya, kelangkaan bensin ini hanya terjadi di kota palangka raya, saya sempat ke kabupaten tetangga, bahkan provinsi tetangga. Semua berjalan dengan normal, tidak ada antrean BBM jenis Pertalite seperti di Palangka Raya,” katanya, Rabu (8/6/2022).
Dijelaskannya, kelangkaan BBM jenis Pertalite ini harus segera disikapi oleh instansi terkait. Pasalnya, jika kelangkaan terjadi akibat pasokan BBM jenis Pertalite yang dikurangi untuk Kota Palangka Raya, hal tersebut harus memiliki dasar.
Sebab, tidak seluruh masyarakat mampu beralih dari BBM jenis Pertalite ke Pertamax. Terlebih harga BBM jenis Pertamax baru saja mengalami kenaikan.
“Artinya ada selisih yg cukup besar antara harga satu liter BBM jenis Pertalite dengan satu liter BBM jenis Pertamax. Kalau masyarakat terbiasa mengisi penuh BBM jenis Pertalite dan dipaksa untuk beralih ke pertamax, maka selisih tersebut semakin besar, ini tentu berdampak ke pendapatan masyarakat,” ujarnya.
Padahal, lanjut Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, dengan mengisi BBM jenis Pertalite masyarakat mampu menyisihkan uangnya untuk kebutuhan lainnya. Seperti untuk membeli popok bayi, sembako dan sebagainya.
Dengan harus beralih ke BBM jenis Pertamax, maka kebutuhan lain tersebut akan hilang, akibat selisih harga yang harus ditambahkan untuk mengisi pertamax.
Baca juga :Â Polda Kalteng Awasi Ketat Pendistribusian BBM Pertalite
“Dampak dampak seperti ini yang harusnya juga dipikirkan apabila mengurangi kuota pertalite di Kota Palangka Raya,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya akan mendorong agar melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan instansi dan perusahaan terkait serta pemilik SPBU, untuk menemukan solusi atas kelangkaan BBM jenis Pertalite.
“Ini agar kita semua bisa mendapatkan solusi dari permasalahan ini. Jangan sampai masalah dibiarkan terjadi berlarut-larut dan membebani masyarakat,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post