Selepas kejadian, pada malam harinya, ia bersama dengan seluruh majelis jemaat secara langsung melakukan rapat darurat. “Kami putuskan untuk ibadah minggu yang biasanya dilakukan gedung gereja ini, kami alihkan ke Gedung Sangkuwong, gedung itu representatif untuk pelaksanaan ibadah,” tuturnya.
Selepas kejadian tersebut, Pendeta Yuprinadi menuturkan pihaknya mendapat cukup banyak menerima ucapan kedukaan yang berasal dari berbagai pihak, baik melalui saluran telepon maupun datang secara langsung ke tempat kejadian, sehingga hal ini diakuinya bagian dari penyemangatnya dan warga jemaat lain untuk tetap setia melayani anggota jemaat lainnya.
Baca Juga : Â Sri Suwanto Sambangi Lokasi Gereja Kebakaran di Palangka Raya
“Gereja ini adalah ikon, karena juga ada di pusat kota, maka kami berharap gereja ini segera di bangun melalui koordinasi semua pihak, baik pemerintah atau siapapun untuk bersama membantu berkolaborasi untuk segera membangun gereja ini,” tuturnya. Septe Riado (37) Anggota jemaat GKE Maranatha menjadi salah satu saksi bagaimana kejadian nahas menimpa kebakaran gedung gereja milik mereka. Kejadian ini diketahuinya pertama kali setelah mendapat kabar dari salah seorang temannya dari pesan WhatsApp (WA). Ado bergegas mengambil kunci roda duanya, segera tancap gas mendatangi lokasi kejadian yang tak jauh dari rumahnya dan hanya berjarak kurang dari 1 kilometer.
Tak kurang dari lima menit ia sampai dan saat tiba di lokasi, keadaan sudah cukup kacau dan juga penuh kepanikan, suara klakson kendaraan riuh, ditambah suara mesin pompa air dari para petugas berbaju oren sudah menyala serta tengah sibuk berjibaku untuk menjinakkan api.
Kedatangannya ini tepatnya 10 menit dari dugaan awal mulai diketahui peristiwa tersebut. Ia sempat tertegun sejenak melihat kobaran si jago merah yang semakin ganas melahap bangunan gereja. Ado lalu tersadar dan kemudian segera meminta para petugas pemadam untuk mengarahkan air yang disemprot melalui selang panjang ke batas antara gedung gereja dan kantor milik MPH GKE Maranatha yang berdempetan langsung dengan gedung gereja yang terbakar, agar tak ikut membakar gedung kantor tersebut.
Setelahnya, ia kemudian terus bergerak dan berinisiatif membantu para tetua-tetua gereja yang sudah datang lebih dahulu dan berupaya menyelamatkan berbagai arsip maupun aset milik pengurus yang masih berada di dalam gedung Kantor MPH GKE Maranatha.
Baca Juga : Â Teras Narang Apresiasi Peran Gereja Tentang Isu Ekologi
“Saya lebih banyak ikut mengevakuasi berkas, tapi sebelumnya itu menunggu perintah juga, sebab yang punya kantor itu belum datang,” katanya kepada Kaltengtoday.com, Minggu (29/9/2024).
Discussion about this post