Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Meski belum selesai sepenuhnya, bundaran Monumen Gunung Perak di Longkang, Desa Jaar, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, sudah mampu menyedot pengunjung.
Bukan hanya warga sekitar Jaar ataupun Tamiang Layang, yang datang saat menjelang senja tiba, namun juga ada yang datang dari desa-desa lain. Bahkan ada yang datang dari Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, yang notabene berdekatan dengan lokasi.
Selain warga masyarakat plus pedagang, sejumlah fotografi juga mengaku kerap memanfaatkan momen peralihan waktu darisore menuju senja. Jika udara cerah, terbenamnya matahari dengan bias ufuk merahnya menjadi obyek yang sangat memukau. Dan ini menginspirasi mereka, untuk membuatnya lebih ‘bicara’lewat visual kamera.
“Kebetulan arah tenggelamnya matahari alias sunset sangat mendukung. Pas, tidak terhalang bangunan atau pepohonan. Sangat menginspirasi saya. Tak hanya itu, banyak sudut yang bisa kita jadikan obyek menarik. Dari yang terlihat biasa, menjadi sesuatu yang istimewa,” kata Abdul Gafur, fotografer Tamiang Layang, yang kerap berlaga di berbagai kontes foto tingkat nasional, tadi sore (Selasa, 05/11).
Baca Juga : Bartim Punya 47 Calon Dokter Putra Daerah
Sementara Tomy Suryanto, pecinta jalan-jalan memakai sepeda motor antik, menilai bahwa ke depan, bundaran Tugu Gunung Perak bisa jadi alternatif destinasi wisata warga, yang murah-meriah.
Baca Juga : Komunitas Rancang Busana Sambut Pernyataan Bupati Bartim Sebagai Tantangan Kreatifitas
“Seperti di Kalijodo, Jakarta. Jadi sarana rekreasi warga yang murah meriah, dan bisa melahirkan banyak kreatifitas. Mungkin nanti ada kegatan modelling dengan latar belakang Monumen Gunung Perak, ada anak-anak muda yang memotret atau melukis, ada juga yang bermain roller blade ataupun skateboard. Karena kebetulan beraspal mulus di sekitarnya,” tutur pemuda yang mengaku pernah berjalan-jalan sampai ke Denpasar, Bali, memakai sepeda motor antiknya tersebut. [Red]
Discussion about this post