Kalteng Today – Lifestyle, – Pernahkah Anda mengalami kejadian tidak mengenakkan terkait diskriminatif pada kesetaraan gender?
Diskriminasi berdasarkan gender atau jenis kelamin seseorang disebut dengan seksisme. Seksisme sebenarnya dapat terjadi pada siapa saja, tetapi kebanyakan kasusnya dialami oleh kaum wanita dan anak perempuan.
Agaknya, usaha perempuan untuk mendapatkan kesetaraan hak dengan laki-laki masih harus lebih keras untuk diperjuangkan. Mulai dari masalah gaji, karir, hingga yang paling sederhana sekalipun dalam konteks saling menghormati dan menghargai.
Masalah ini sebenarnya tergolong dalam masalah besar, karena contoh kecilnya dalam sehari-hari sering kali dianggap sepele. Bahkan, ada yang mengganggap bahwa hal tersebut normal untuk dilakukan. Contohnya seperti, catcalling atau memanggil perempuan dengan siulan dan sebutan tertentu, serta body shaming atau mengolok dan membandingkan fisik dari perempuan yang satu dengan yang lainnya.
Alasan dari mengapa seksisme sulit untuk diatasi diantaranya, karena perempuan menganggapnya sebagai hal yang terlalu pribadi untuk dibicarakan, laki-laki yang membuatnya sebagai lelucon dengan sesamanya, serta minimnya perhatian kita terhadap para korban.
Tak jarang, ketika menemukan kasus seksisme di tempat umum, banyak di antara kita yang tidak berani untuk membela, tidak peduli, maupun tidak sadar dengan keadaan sekitar karena terlalu asyik dengan ponsel kita masing-masing.
Maka, bagi para perempuan tak ada cara lain selain memerangi seksisme itu sendiri, dengan beberapa cara di bawah ini:
1.Balas dengan pernyataan tegas.
Ketika dikomentari perkataan yang mengarah pada seksisme, balaslah dengan pernyataan yang tegas. Katakan ketidaksukaan dan ketidaknyamanan Anda secara langsung.
Anda dapat membuat pernyataan seperti, “Saya tidak suka cara Anda berkomentar.” , “Komentar Anda sangat tidak lucu.” , atau tambahkan pula dengan “Apa yang Anda lakukan jika ibu, istri, saudara perempuan, atau anak perempuan Anda ada di posisi saya?”
Dengan membalas seksisme mereka, sudah pasti Anda mengubah keadaan meski mungkin tidak banyak. Tetapi, yang terpenting pesan Anda tersampaikan dengan sangat jelas, yaitu penegasan untuk orang lain agar lebih berhati-hati ketika berbicara kepada siapa pun.
2.Tujukan secara tepat pada orang yang bersangkutan.
Agar seksisme tidak menjadi sebuah kebiasaan dan memberikan pola berulang antara Anda dan orang tersebut. Serta membantu mencegahnya diperlakukannya wanita lain dengan tindakan yang sama.
Apalagi jika kemungkinan Anda berinteraksi dengan orang tersebut sangatlah tinggi, baik itu berhubungan secara sosial, dalam pekerjaan, bahkan lingkup keluarga. Karenanya, segera tindak tegas orang tersebut ketika baru saja melakukannya. Tujukan pula secara tepat pada yang bersangkutan, agar ia memperoleh sistem jera serta menutup kemungkinan terjadinya pengulangan kasus.
3.Jangan menunggu orang lain.
Ketika dalam keadaan tersudut, ada kalanya sebagai wanita kita tidak dapat berbuat lebih karena takut dan malu. Sehingga kita berharap ada orang lain yang melihat dan dapat membela kita.
Faktanya, tak jarang kita malah menemukan kerumunan orang yang sibuk dengan dunianya masing-masing atau bahkan memiliki perasaan tidak ingin ikut campur pada permasalahan orang lain, tanpa mengetahui bahwa Anda sedang menjadi korban.
Maka dari itu, bicaralah untuk dirimu sendiri. Latihlah diri Anda untuk berani bersikap ketika dihadapkan dalam situasi yang tidak nyaman tersebut. Dan sebaliknya, jika melihat wanita lain sedang menjadi korbannya, pastikan Anda juga berani untuk membela wanita tersebut.
Baca Juga : Kenali dan Waspadai Ciri-ciri Orang Toxic atau Beracun
4.Dekatilah orang-orang yang baik dan yang dapat memberikan energi positif.
Jika Anda berada dalam lingkungan orang-orang yang baik, Anda dapat merasakan kenyamanan dan keamanan. Sehingga mengurangi kemungkinan bertemu dengan orang-orang yang ingin berlaku jahat.
Mendapat dan merespon komentar seksisme, sedikit banyak dapat menjadi pikiran atau masalah baru, serta dapat menghabiskan energi kita.
Manfaat lainnya, ketika kejadian seksisme tersebut terjadi di saat Anda sedang bersama dengan teman-teman, sangat besar kemungkinannya Anda akan diberikan dukungan untuk melawannya.
Energi positif yang ditularkan oleh teman-teman Anda, juga membuat Anda mendapatkan simpati serta dorongan untuk berbuat tegas terhadap pelaku seksisme tersebut.[Red]
Discussion about this post