kaltengtoday.com, Lifestyle – Seiring dengan berkembangnya gaya hidup hemat, muncul juga lifestyle kekinian dalam hal belanja pakaian dengan istilah thrifting.
Menurut study dari Cambridge Dictionary istilah thrift diartikan sebagai ‘the careful use of money, especially by avoiding wate’ atau bermakna penggunaan uang secara hati-hati, terutama dengan menghindari dari sikap boros.
Thrifting sendiri bisa diartikan sebagai kegiatan jual beli barang bekas. Bentuknya bisa apa pun, namun di Indonesia thrift shop paling populer adalah jual beli pakaian impor bekas.
Baca Juga : Pemko Palangka Raya Anggarkan Belanja Wajib Perlindungan Sosial
Di beberapa daerah di Indonesia sudah bertebaran usaha thrift shop baik online maupun offline. Kekinian peminat pakaian impor bekas pun makin digandrungi.
Terutama ketika banyak para milenial yang menyadari, bahwa pengelolaan keuangan yang baik akan membawa pada kehidupan yang lebih sejahtera. Maka mereka lebih memilih pakaian bekas namun berkualitas.
Kalau kalian masih pemula dalam hal membeli pakaian bekas, berikut tips yang harus kalian perhatikan agar bisa mendapat pakaian bekas berkulitas.

- Cari toko terpercaya
Hal pertama yang harus diperhatikan saat akan membeli pakaian/barang impor bekas adalah cek toko terlebih dahulu. Baik toko fisik maupun online store, cari history di media sosial atau di situs web yang mungkin pernah mengulas toko tersebut.
Lihat review customer, testimoni pelanggan, rekomendasi rekan terpercaya yang sering belanja baju thrift atau riset di Youtube terkait toko-toko pilihan para thrifter.
- Cek keaslian barang
Jika kalian belanja di toko fisik, cek keaslian barang dengan melihat detail jahitan, warna hingga noda-noda yang menempel.
Baca Juga : Lomba Fashion Show BeBi Fest Tarik Minat Masyarakat Hadir ke Festival Tambun Bungai
Meski barang thrift adalah bekas, bukan berarti harganya tidak masuk akal. Untuk pakaian branded impor cek harga asli dan bandingkan dengan harga bekas di berbagai toko berbeda.
- Usahakan membeli barang bekas di toko fisik
Jika memungkinkan, lebih baik membeli barang bekas di offline store atau toko fisik. Karena kita bisa mengecek langsung bagaimana kualitas barang. Mulai dari warna, bahan, ukuran, hingga noda-noda yang mungkin ada di pakaian.
Belanja barang bekas itu kuncinya sabar. Jangan tergesa-gesa, perhatikan setiap lorong pasar dengan saksama. Ada banyak thrift shop yang mungkin menjual barang sejenis namun dengan harga dan kualitas yang berbeda. Pastikan kalian memilih barang yang sesuai keinginan dan sesuai budget.
- Hindari membeli barang thrift yang menyangkut privasi
Barang thrifting itu bisa berbagai macam, tidak hanya baju. Namun jika menyangkut barang pribadi sebaiknya harus berhati.
Hindari membeli barang bekas seperti pakaian dalam, seprai, sarung bantal atau handuk. Karena beberapa barang semacam ini memiliki risiko lebih banyak dalam hal penularan penyakit seperti eksim hingga scabies atau kudis.
- Cuci dengan perhatian khusus
Jika barang second sudah berhasil didapatkan, butuh perhatian khusus dalam hal mencucinya. Jangan langsung dipakai, baju bekas yang kita beli harus dicuci terlebih dahulu dengan deterjen khusus.
Baca Juga : Lampu Kendaraan Kusam? Don’t Worry, Ini Tipsnya Biar Kinclong
Sebelumnya, pisahkan pakaian thrift dengan baju yang biasa digunakan sehari-hari. Pakaian bekas bisa disemprot atau direndam dengan cairan disinfektan untuk membunuh kuman atau bakteri yang menempel. Cuci dengan deterjen/cairan antiseptik.
Tambahkan pewangi untuk menghilangkan bau pada baju bekas lalu jemur di bawah matahari langsung. Setelah kering, segera setrika pakaian dengan pewangi agar lebih membuat pakaian thrift seolah seperti baru. [Red]
Discussion about this post