Kalteng Today – Sampit, – Dua tersangka pelaku penganiayaan kejam terhadap seorang bocah perempuan berinisial LS (6 tahun) di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, kini mendekam di Polres setempat untuk menjalani proses hukum dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin kemarin sore (Senin,24/8) mengatakan, penganiayaan yang terakhir ini mereka lakukan sebanyak tiga kali yaitu pada tanggal 17, 19 dan 21 Agustus hingga korban sampai patah tangan. Mungkin melihat kondisi itu, mereka kemudian menelantarkan korban di depan rumah orang dan mereka kabur.
“Berdasarkan pengakuan kedua tersangka kepada polisi, pada 17 Agustus tersangka Anto mencubit korban sebanyak lima kali pada bagian punggung dan paha hingga korban menangis. Melihat itu, Yan malah ikut memarahi sang anak,” kata Kapolres, Jakin di Sampit.
Selanjutnya kata Jakin, pada 19 Agustus sekitar pukul 15.00 WIB, Anto marah dan memukul muka korban sebanyak dua kali menggunakan tangan hanya karena bocah malang itu tidak mau disuruh tidur. Tidak sampai di situ, tersangka juga memukul bagian belakang sebanyak tiga kali, menginjak perut serta memasukkan kepala korban ke dalam baskom berisi air.
“Penyiksaan kembali terjadi pada 21 Agustus pukul 13.00 WIB. Saat itu korbankan diberi makan, kemudian muntah, diduga akibat sakit pada perut yang dialaminya setelah sebelumnya diinjak tersangka. Melihat hal itu, Anto (pelaku) marah dan memukul muka korban menggunakan telepon seluler. Penganiayaan itu terlihat pada bekas luka yang terdapat di kening kiri korban,” ungkap Jakin.
Baca Juga : Sejumlah Ormas di Kotawaringin Timur Kecam Kasus Penganiayaan Anak
Tidak sampai di situ lanjut Jakin, satu persatu peristiwa penganiayaan terhadap korban, Anto (tersangka) juga memelintir tangan kiri korban hingga patah. Pasangan bukan muhrim ini (Anto dan Yati) menyiksa bocah malang tersebut dengan kejam.
Menyadari bocah perempuan itu menderita patah tulang, keduanya membalut tangan kiri korban dengan kain. Selanjutnya pada Minggu (23/8) siang, mereka kemudian meninggalkan korban di depan rumah warga di Jalan Kopi Selatan.
Discussion about this post