Kalteng Today – Kapuas, – Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas bakal membuka kembali proses belajar mengajar bagi sekolah di zona hijau dan kuning dengan penerapan Protokol Kesehatan(Prokes).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas H Suwarno Muriat mengatakan,dalam waktu dekat pihaknya memperbolehkan kembali proses belajar mengajar secara tatap muka bagi sekolah yang berada di zona hijau dan kuning dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat.
“Ya,kita rencana buka kembali proses belajar mengajar secara tatap muka di wilayah yang masuk zona kuning dan hijau,”ucap Kadisdik H Suwarno Muriat (5/11/2020).
Suwarno menjelaskan, dia sudah melakukan rapat bersama dengan gugus tugas covid 19 yang melibatkan BPBD,Dinas Kesehatan,Satpol PP dan Kepolisian terkait belajar dari rumah.
Memang permasalahan pada zonasi masih belum memungkinkan untuk dilakukan belajar secara tatap muka karena masih zona orange.Tetapi di beberapa kecamatan sudah zona hijau.
“Berdasarkan SKB empat menteri tidak diperbolehkan untuk belajar secara tatap muka,Apabila ada kecamatan yang sudah masuk zona hijau Kita akan koordinasikan dengan gugus tugas untuk berlakukan new normal,”ujarnya.
Dijelaskannya,belajar dari rumah sudah bisa melaksanakan belajar tatap muka.Tetapi wajib menerapkan prokes,dengan maksud tingkat kehadiran 50 persen dari jumlah kehadiran siswa dalam satu ruangan kapasitas 30 orang dalam pertemuan belajar diperbolehkan 15 orang saja.
“Tentu diberlakukan waktu belajar secara bergantian dan tidak diperbolehkan istirahat, kalau istirahat di dalam kelas dan membawa bekal makanan dan menerapkan 3M,”ungkapnya.
Baca Juga :Â Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Lakukan Rapid Test
Maka itu lanjut Suwarno,pembelajaran pun tidak diperbolehkan ganti guru mengajar untuk menghindari terjadi penularan covid 19.Interaksi sesama siswa pun tidak diperbolehkan,waktu belajar diberlakukan dua sampai tiga jam,siswa diperbolehkan pulang. Walaupun zona hijau tidak diberlakukan semua tingkatan sekolah langsung masuk.
“Kita mulai berlakukan pertama masuk sekolah yakni SMA dan SMK,akan kita evaluasi selama dua minggu baru, SMP apa bila dalam evaluasi berikutnya tidak ada penambahan baru SD dan untuk TK serta PAUD kemungkinan tahun 2021,”ujarnya.
Dia berharap kepada setiap sekolah apabila diperbolehkan untuk new normal, agar menerapkan prokes dengan ketat karena setiap sekolah sudah dibagikan Alat Pelindung Diri(APD), baik dari masker,hantenitezer dan thermogun agar digunakan. [Djim-KT]
Discussion about this post