Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Tradisi penangkapan ikan yang kemudian diolah juga menjadi makanan yang diawetkan dengan racikan bumbu tradisional, atau yang biasa disebut wadi, (atau juga samuan), menjadi kuliner khas masyarakat Kalimantan Tengah sejak dulu.
Baca juga :Â Camat Yang Juga Musisi di Bartim Ini Sasar Marketing Lewat Platform Digital
Berangkat dari sini, sebuah film sejenis dokumenter pun dibuat sebagai gambaran bahwa di wadi juga berperan dalam perekonomian masyarakat. Karena titik cerita yang dibuat, adalah tentang seorang anak dari kalangan ekonomi kurang beruntung, yang menjual wadi, untuk menopang kehidupannya.
Tentu jangan berbicara spek teknis standar perfilman di sini. Namun setidaknya, melalui film ala dokumenter ini, akan memberikan wawasan pengetahuan bagi mereka yang di luar Kalteng.
Diinformasikan oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kab Bartim Drs Dwi Arianto melalui Kepala Bidang PIKP Wayan Cakra, Minggu, 11/06/2023), syuting film dokumenter merupakan bagian dari program kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Bartim.
Baca juga :Â Ketika Korean Street Food di Bartim Jadi Gaya Hidup Yang Kompromis
“Pengambilannya berlangsung dua hari, sejak hari Jumat tanggal 9 dam Sabtu tanggal 10 Juni 2023, di rumah jabatan Bupati Bartim. Judul nya : Iwak Samu Untuk Masa Depanku. Melibatkan beberapa anak Bartim, bahkan juga Ketua TP PKK Bartim dan Kepala Dinas Perpustakaan,” terang Ernawaty, dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bartim, melalui rilis pers, memperkuat keterangan Wayan.
Sementara, Aryadi K, seorang ASN dari dinas tersebut, yang secara tak sengaja berkomunikasi tadi, menambahkan bahwa saat ini, DPK Bartim, menjadi salah satu dari tujuh dinas perpustakaan di Indonesia (34 provinsi) yang terpilih untuk kegiatan ini. [Red]
Discussion about this post