Kalteng Today – Kuala Kurun, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) bersama Polres Gumas melaksanakan apel gelar pasukan dan sarana prasarana dalam rangka menghadapi (Karhutla) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2021 ini.
“Apel ini bertujuan untuk mengecek personil dan materil dalam rangka menghadapi karhutla tahun 2021, membangun sinergi dan konsolidasi satuan pelaksana, serta memantapkan dan menyiapkan personel TNI-Polri bersama dinas terkait dalam penanggulangan karhutla,” ucap Bupati Gumas Jaya S Monong melalui Sekda Yansiterson, Kamis (4/3).
Dia mengatakan, berdasarkan evaluasi di tahun 2020 lalu, titik hotspot di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sebanyak 5.640 titik. Sedangkan khusus di Kabupaten Gumas, ada 307 titik dengan tafsiran luasan lahan yang terbakar sekitar tujuh hektar
“Sebab karhutla ini merupakan ancaman yang dapat menganggu ekosistem lingkungan dan kehidupan manusia. Mengingat dampak buruk yang dapat ditimbulkan, dalam penanggulangan harus menggunakan prinsip dan cara yang tepat, agar tidak terlalu berdampak buruk,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Gumas AKBP Rudi Asriman menjelaskan bahwa sesuai arahan Presiden karhutla termasuk bencana yang mendapat perhatian secara nasional dan sudah sepatutnya semua stakeholder, baik itu TNI-Polri, Manggala Agni, BPBD, Badan Pemadam Kebakaran Swasta (BPKS), dan pemerintah daerah berpangku tangan untuk memprioritaskan upaya pencegahan terorganisir sistem secara dini.
“Semua harus menyamakan persepsi sehingga tercipta tata kelola dan manajemen terbaik, yang sifatnya koordinasi maupun konsolidasi. Dengan harapan masyarakat juga harus melakukan antisipasi karhutla, termasuk pengawasan dan pencegahan dini lebih penting daripada mengatasi,” jelas dia.
Ia menekankan, kedepannya agar menyiapkan satuan tugas penanggulangan karhutla pada dinas terkait, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dilengkapi dengan peralatan pendukungnya. Kemudian, selalu prioritaskan pencegahan melalui patroli terpadu deteksi dini sehingga kondisi harian di lapangan selalu termonitor dan terpantau.
“Berikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat, baik secara langsung dengan melibatkan pemuka masyarakat maupun memanfaatkan sarana media sosial, agar mereka menyadari bahaya yang ditimbulkan pembukaan lahan dengan cara dibakar,” tandasnya.
Baca Juga : Pemkab Gumas Gelar Apel Gabungan Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla
Selain itu, terangnya, bahwa ada beberapa hal yang dapat mencegah terjadinya karhutla, diantaranya harus memperhatikan aktivitas dan mensosialisasikan kepada masyarakat agar saat membuka ladang atau lahan pertanian.
“Jangan meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan, jangan membuat arang di hutan, jangan membuang puntung rokok sembarangan di dalam hutan. Untuk itu, kita semua bisa berdayakan segenap potensi masyarakat untuk berperan serta aktif dalam membantu penanggulangan dari Karhutla ini,” pungkas dia. [Red]
Discussion about this post