Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Warga Desa Gumpa, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, sedang kebingungan sekaligus tercekam kekhawatiran, lantaran hampir tiap hari, ternak babi mereka ada saja yang mati.
Secara ekonomi, jelas ini sangat memukul kalkulasi mereka. Karena harga babi lumayan ampuh, apalagi ketika ada acara pernikahan maupun kematian.
Diduga keras, babi-babi yang mati ini akibat terkena demam African Swine Fever (ASF) alias demam babi Afrika, yang saat ini sedang menjadi teror di kalangan peternak babi di kampung-kampung.
Sepertinya dikutip dari laporan Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Kabupaten Barito Timur (Diskominfosantik Kan Bartim), bahwa semula ditemukan kasus ASF ini di Kecamatan Awang. Namun kini sudah menyebar luas ke Kecamatan Dusun Timur, Benua Lima dan Patangkep Tutui.
Baca Juga :Â Ratusan Ternak Babi Milik Warga Kabupaten Kapuas Mati Akibat Virus ASF
Menurut salah seorang warga Desa Gumpa, Kiik (60), tadi (Kamis, 10/3) sudah 4 ekor babi peliharaannya mati. Dan sekarang dua lagi sakit parah. Diduga keras, semuanya kena wabah ASF.
Menanggapi masalah ini, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur Mishael SPi SE MM, meminta masyarakat agar mengandalkan babi mereka yang masih hidup dan sehat.
“Setelah itu, lakukan penyemprotan disinfektan untuk menangkal penyebaran virus. Kita juga bisa gunakan cairan disinfektan sendiri, dengan menggunakan cairan pemutih baju bermek B***lin, dengan perbandingan 1 : 9,” kata lelaki berkacamata tersebut.
Baca Juga :Â Diserang Virus, Ratusan Babi Mati Mendadak di Kotim
Lebih lanjut, Mishael berharap babi yang sakit tidak dijual ke luar daerah, agar tidak semakin menambah penyebaran virus.
“Juga kami imbau agar babi yang mati, jangan sampai dibuang ke sungai, melainkan dikubur saja,” lanjut Mishael [Red]
Discussion about this post