Kaltengtoday.com, Kuala Kurun – Polisi dari Polsek Rungan, jajaran Polres Gunung Mas (Gumas) pada Selasa (28/9) sore, menggelar rekonstruksi pembunuhan duel berdarah antara YP (30) kakak ipar yang menjadi korban dengan terduga pelaku yang tak lain adik ipar sendiri bernisial BD (29). Mereka merupakan warga Kelurahan Tumbang Rahuyan, Kabupaten Gumas.
Rekonstruksi dilakukan ilustrasi menggambarkan ada 32 adegan, ternyata pelaku yang melakukan penusukan dengan pisau belati sebanyak 17 kali mulai dari belakang hingga mengenai dada korban. Sehingga, korban pun terkapar dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP), pada Kamis (2/9/2021) lalu.
Kapolres Gumas AKBP Irwansah melalui Kapolsek Rungan Ipda Fedrick Liano mengatakan, rekonstruksi yang dilakukan tersebut, agar bisa dilihat dan diketahui lebih jelas oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan pengacara tersangka, terhadap peristiwa pembunuhan yang ada di Kelurahan Tumbang Rahuyan beberapa waktu lalu.
“Terkait rekonstruksi ini tujuan menjadi gambaran bagi JPU, dan pengacara tersangka, supaya untuk mengetahui lebih jelas, terhadap kronologis perkara pembunuhan itu,” ucap Ipda Fedrick Liano.
Baca Juga : Diduga Akibat Ditikam Mantir Adat, Seorang Warga Damang Batu Gumas Tewas
Terlebih lagi, kata dia, dengan adanya rekonstruksi tersebut merupakan salah satu kelengkapan administrasi penyidik, artinya berkas perkaranya dapat segera dapat dilimpahkan untuk tahapan yang pertama.
Baca Juga : Kasus Pembunuhan Juragan Ternak Dilimpahkan ke Kejaksaan
“Ini tahapan pertama yang kita lakukan, kemudian untuk penyidik juga bagian dari salah satu kelengkapan administrasi penyidikan, terhadap berkas perkara, supaya segera kita dilimpahkan ke JPU,” tandasnya.
Sementara, Pelaku BD mengatakan perbuatan yang dilakukannya memang bersalah. Namun disisi lain korban, diakui BD, kakak iparnya sering mengancaman saudara yang merupakan istri Berdie. Sehingga, ia tidak tahan dengan sikap kakak iparnya yang selalu kasar.
Baca Juga : Kejari Sebut Perkara Menonjol di Gumas Narkotika dan Persetubuhan
“Saya mengaku menyesal atas perbuatan yang saya lakukan ini, akan tetapi saat itu saya khilaf. Namun, karena ipar saya setiap ada masalah selalu mengancam istrinya yang merupakan saudara kandung saya,” katanya dengan menyesal. [Red]
Discussion about this post