Kalteng Today – Lifestyle, – Makanan beku mendapatkan reputasi buruk selama bertahun-tahun, karena sarat dengan bahan pengawet, natrium, perasa sintetis, serta bahan-bahan berbahaya lainnya untuk membantu memperpanjang umur simpannya sekaligus meningkatkan rasanya.
Namun, sebenarnya tidak semua makanan beku itu berbahaya. Bahkan terdapat fakta positif terkait mengonsumsi produk makanan beku. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui bahan apa saja yang sebaiknya tidak ada dalam label produk makanan beku kita.
Di bawah ini, terdapat enam fakta positif dan negatif yang merupakan efek samping dari mengonsumsi makanan beku:
- Meningkatkan tekanan darah.
Makanan beku mengandung berbagai jenis pengawet yang dapat memberikan efek yang bervariasi pada tubuh kita. Selain itu, makanan beku umumnya mengandung gula atau garam yang tinggi. Sehingga dapat menyebabkan lonjakan pada tekanan darah dan kondisi yang lebih serius seperti hipertensi.
- Meningkatkan risiko penyakit jantung.
Risiko kesehatan lainnya yang terkait dengan akibat dari makanan beku, yaitu terkena penyakit jantung akibat arteri yang tersumbat.
Lemak yang terdapat pada makanan beku dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL (Low-Density Lipoprotein), dan justru menurunkan kadar kolesterol baik atau HDL (High-Density Lipoprotein) yang bertanggung jawab untuk menyerap kolesterol dan membawanya kembali ke hati, lalu mengeluarkannya dari tubuh.
Oleh karenanya, kadar kolesterol baik atau HDL (High-Density Lipoprotein) yang tinggi dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

- Kemungkinan mengonsumsi lebih banyak zat gizi mikro.
Segar tidak selalu yang terbaik. Meski dipetik segar di pertanian, tetapi proses pengemasan, pengiriman, dan dipajang di supermarket selama berhari-hari sebelum Anda membelinya dan menaruhnya di lemari pendingin sebelum dimakan, membuat produk segar tersebut kehilangan vitaminnya.
Maka dari itu, buah-buahan dan sayuran yang dibekukan di pertanian atau tempat produksi, dapat membantu mempertahankan konsentrasi nutrisinya yang tinggi.
- Meningkatkan risiko terkena kanker.
Para produsen sering kali menggunakan pengawet dalam produk makanan beku untuk memperpanjang umur simpannya. Salah satu aditif yang digunakan dalam makanan beku, diantaranya butylated hydroxyanisole, atau BHA. Padahal, BHA diklasifikasikan dapat meningkatkan risiko kanker pankreas.
Namun, Anda tidak perlu sepenuhnya khawatir karena tidak semua makanan beku mengandung BHA. Periksalah terlebih dahulu label makanan pada produk makanan beku yang akan Anda beli. Produk makanan beku sehat umumnya bebas dari pengawet ini.
- Membantu makan lebih banyak buah dan sayuran.
Salah satu alasan mengapa banyak orang yang kurang atau pun tidak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran adalah karena buah dan sayur cepat rusak. Selain itu, membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk menyiapkannya.
Semua masalah tersebut dapat diselesaikan dengan membeli buah dan sayur beku. Selain dapat dikonsumsi beberapa kali hingga habis, produk beku dari buah dan sayur biasanya sudah dalam bentuk potongan. Dengan mengonsumsi buah dan sayur beku tersebut, dapat membantu Anda untuk mencapai asupan buah dan sayuran yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari.
Baca Juga : Kenali Kelelahan Ekstrim yang Mengancam Kesehatan Fisik dan Mental Serta Cara Mengatasinya
- Risiko-risiko lainnya.
Selain beberapa risiko yang telah disebutkan di atas, terdapat risiko lainnya yang mungkin terdengar sepele, namun di kemudian hari dapat berbahaya. Salah satu aditif yang populer, yaitu Monosodium Glutamate atau MSG. Terlalu banyak mengonsumsi MSG dapat menyebabkan kesemutan, mual, sakit kepala, nyeri dada, dan jantung berdebar-debar. Selain itu, pada beberapa orang dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang cukup serius.[Red]
Discussion about this post