kaltengtoday.com, – Tamiang Layang, – Animo para pencari ikan, baik dari kategori penggila hobi memancing maupun yang sekadar ikut tren, rupanya berdampak pada ekologi lingkungan. Yaitu berkurangnya habitat ikan.
Seperti yang juga disaksikan di lapangan, kerapkali para pencari ikan di musim kemarau, bahkan dari luar provinsi, datang berombongan memenuhi lokasi-lokasi sungai ataupun cekungan yang penuh dengan ikan.
”Sekarang sih banyak hujan, Sudah tak ada lagi. Kemarin-kemarin waktu jarang hujan, air surut dan banyak pencari ikan datang, kami sering menegur mereka, agar jangan terlalu mengeruk secara berlebihan. Apalagi dengan cara memberi racun apotas. Bukan hanya mengakibatkan ikan mati, tapi di hilir sana, orang yang memanfaatkan air sungainya juga bisa terkena dampak. Kalau yang dari Barito Timur sih jarang yang pakai racun potas ataupun menyetrum. Ini yang dari kabupaten provinsi tetangga sana, yang menangkapi ikan untuk usaha. Bukan hanya sekadar hobi,” kata beberapa warga Wuran, Desa Dayu, Kecamatan Karusen Janang yang dijumpai tadi pagi (Sabtu, 9/ 10)
Menyikapi fenomena krisisnya ikan di sungai, Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Perikanan dan Peternakan, rupanya kemarin (Jumat, 8/ 10) telah meluncurkan program restocking di titik-titik krisis ikan tangkapan. Dari keterangan resmi yang dirilis, jumlah benih ikan yang disebar mencapai 60 ribu, terdiri dari jenis ikan betok dan kalabau.
Baca juga : Pasokan Terhambat, Harga Bensin di Tamiang Layang Melonjak Tajam
Melalui keterangan pers yang dirilis Dinas Informasi Komunikasi Persandian dan Statistk (Diskominfoantik) Kabupaten Barito Timur, Kepala DinasPerikanan dan Peternakan Kab Bartim, Mishael Spi SE MM, menjelaskan bahwa ada 45 ribu ekor benih ikan betok, di mana 40 ribunya dilepas di Sungai Sarapat dan 5 ribu sisanya dilepas di Embung Sirau.
Baca juga : Legislator Bartim Ingatkan Pentingnya Jaga Lingkungan
“Kemudian 15 ribu ekor ikan kelabau, dilepas semuanya ke Sungai Serapat. Dengan ini kami berharap dapat meningkatkan populasi dan keragaman jenis ikan di Sungai Serapat serta Embung Sirau,” ucap Mishael, yang juga menyebutkan bahwa penyediaan stok ikannya merupakan kerjasama pihak Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur, dengan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Kalimantan Selatan.[Red]
Discussion about this post