Kalteng Today – Sampit, – Saat ini ada 10.555 hektar sawah yang siap panen di Kecamatan Teluk Sampit , Kabupaten Kotawaringin Timur, namun sejumlah petani mengeluh harga gabah kering mereka merosot karena harus terpotong ongkos angkut dimana jarak antara jalan dengan lahan pertanian sangat jauh.
Hal ini dikatakan Camat Teluk Sampit Juliansyah kepada Kaltengtoday.
Menurut Juliansyah, jangkauan menuju area pertanian yang jaraknya mencapai 3 sampai 4 km masuk dari jalan raya. Ditambah lagi dengan jalan yang sangat sulit dilalui. Makanya petani sangat mengeluhkan kondisi seperti itu.
Saat ini, diwilayahnya ada 128 kelompok tani di Kecamatan Teluk Sampit.
“Kendala yang dihadapi petani yakni jalan, harga jual dan juga ongkos pengangkutan gabah kering. Misalnya saja masalah ongkos angkut yang mencapai Rp 20 ribu untuk mengangkut 50 kg gabah kering. Ini juga akan menambah beban biaya bagi petani nantinya,”ujarnya.
Apalagi komoditas pekerjaan warga di Teluk Sampit ini kebanyakan petani.
“Saya berharap keluhan petani soal akses jalan ini menjadi hal prioritas untuk bisa diwujudkan ke depannya. Apalagi petani berharap agar akses jalan yang menuju lokasi lahan pertanian bisa diperhatikan lagi nantinya,”pintanya.
Baca Juga:
Warga Kotim Apresiasi PDAM Berikan Potongan Pembayaran Bulanan
Jika masuk musim hujan memang jalan yang menuju lokasi lahan pertanian sangat sulit dilalui oleh warga, ujarnya.
“Jika memang keluhan dari petani bisa diwujudkan, mereka sangat bersyukur dan merasa bahagia sekali,”pungkasnya. [Red]
Discussion about this post