kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Minat terhadap perkembangan olahraga beladiri Karate di Kabupaten Barito Timur, boleh dikatakan cukup menggembirakan. Terbukti pada ujian kenaikan sabuk Inkai kemarin (Sabtu, 27/05/2023) diikuti sebanyak 140 peserta.
Dan satu hal yang perlu dicatat, sejak dulu, banyak atlet Karate berprestasi di Bartim, lewat berbagai momen kejuaraan. Baik di tingkat lokal, bahkan tingkat provinsi. Termasuk di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Â DPRD Kotim Minta Forkimda Tindak Tegas Bandar Narkoba
Namun demikian, seperti yang dikatakan Aladi, pelatih dari aliran Inkado, (Minggu, 28/05/2023) ia berharap FORKI (Federasi Olahraga Karate-do Indonesia) Bartim nantinya juga mengakomodir eksistensi aliran lain dalam Karate. Sehingga semua Dojo (perguruan) bisa lebih berpartisipasi.
“Jadi, jangan sampai ada kesenjangan. Semua bisa bersama dalam membesarkan FORKI Bartim,” ujarnya saat ngobrol sambil melatih para muridnya di halaman Kantor Bupati Bartim.
Selaras dengan Aladi, Wawan, salah seorang karateka non aktif dari aliran Kyokushinkai Karate-do Indonesia, menyandarkan harapan pada pimpinan daerah yang akan datang, bahwa dalam pembinaan olahraga, khususnya beladiri Karate, akan lebih banyak warna di kabupaten ini.
Baca Juga : Â Pasca Mundurnya Ketum Eddy Raya Samsuri, KONI Kalteng Jalani Tahapan Menuju Musorprovlub
“Bukan bersaing. Tapi sama-sama ikut memajukan Karate, dari ruang masing-masing. Saya lihat ada teman dari Gojukai, Gujuryu, Inkado dan lain-lain yang masih belum muncul. Kalau kami, Kyokushinkai Karate-do, ya cari yang organisasinya berafiliasi dengan Jepang. Kyokushinkai yang didirikan oleh Master Masutatsu Oyama,” tutur pria berkulit putih itu.
Namun demikian, lepas dari aliran manapun, olahraga Karate juga dilihat pesat berkembang di beberapa kecamatan di Bartim. Aktifitasnya stabil dengan frekuensi latihan yang rutin.[Red]
Discussion about this post