Sejumlah rumah sakit yang berada di Kalteng mengaku kesulitan untuk membeli obat untuk pasien mereka. Kondisi ini terjadi karena klaim mereka di BPJS Kesehatan hingga saat ini ada yang belum dibayarkan.
Penegasan ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul di Palangka Raya, Selasa (22/10/2019).
Ia mengaku mendapatkan laporan dari sejumlah rumah sakit mengenai kesulitan mereka untuk membeli obat bagi keperluan pasien karena BPJS Kesehatan hingga saat ini masih belum melakukan pembayaran klaim yang mereka.
ajukan.
“Ini masalah besar saat ini. Padahal disisi lain rumah sakit harus terus memberikan pelayanan kepada masyarakat,”kata Suyuti.
Suyuti yang juga mantan Direktur RSUD Dorrys Sylvanus Palangka Raya kemudian menceritakan pengalamannya saat memimpin di RSUD Dorrys Sylvanus Palangkaraya.
Saat kata dia, klaim BPJS Kesehatan dirumah sakit milik pemerintah itu mencapai angka Rp. 10-13 Miliar perbulannya.
Baca juga
Soal Penertiban Parkir Liar Depan Rumah Sakit, DPRD Kalteng : Kami Apresiasi
Dan saat ini sudah hampir 8 Bulan ini klaim mereka di BPJS kesehatan belum dibayar. Ini artinya ini ada uang sebanyak Rp. 80 Miliar milik rumah sakit yang tertunggak. Padahal uang itu dibutuhkan untuk pembelian obat dan operasional lainnya.
“Ini belum termasuk rumah sakit lain seperti Rumah Sakit TNI, Bhayangkara, Muhammadiyah dan lainnya,”katanya.
Discussion about this post