kaltengtoday.com, – Puruk Cahu, – Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada sektor tambat labuh kapal di Kabupaten Murung Raya (Mura) memiliki kontribusi nyata sejak adanya Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2019 ditetapkan dan hingga tahun 2021 ini tersu mengalami peningkatan.
Retribusi yang dicapai oleh Dinas Perhubungan melalui Bidang Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (LLASDP) sejak tahun 2020 lalu selalu berada diatas Rp 1 Miliar, angka tersebut tentu berada dari target PAD yang telah ditentukan yakni sebesar Rp 800 juta.
Perihal ini dijelaskan langsung oleh Kepala Bidang LLASDP pada Dinas Perhubungan Mura, Gutuk Gunawan berbicara terkait capaian PAD retribusi tambat labuh pada tahun 2021 ini, terhitung pada 31 Oktober kemarin, pihaknya berhasil memperoleh Rp 1.499.369.000.
“Tidak menutup kemungkinan PAD retribusi tambat labuh ini akan terus bertambah pada angka 1.9 miliar hingga 2 miliar dengan sisa waktu tahun 2021 ini,” ujarnya, Jumat (12/11/2021).
Terpenuhi target PAD retribusi tambat labuh yang melampaui target tersebut dikatakannya tidak terlepas dari penambahan jumlah perusahaan yang berproduksi di wilayah Kabupaten Murung Raya dan juga faktor alam yang menjadi pengaruh yang cukup besar karena selama tahun 2021 ini berjalan tidak pernah mengalami kemarau pada daerah Murung Raya.
Baca juga : DPRD Kapuas Prihatin Realisasi Retribusi PAD Tidak Memenuhi Target
Dijelaskan oleh Kepala Bidang LLASDP Dinas Perhubungan bahwa pada tahun 2022 mendatang akan ada penambahan nilai target PAD untuk retribusi tambat labuh yang saat ini masih dilakukan pembahasan oleh pihak DPRD Murung Raya dalam menentukan angka yang tepat.
Baca juga : Komisi II Ingatkan Mitra Kerja Untuk Berinovasi Menggali Potensi PAD
“Mengacu pada tahun 2020 dan 2021 ini bahwa target PAD retribusi tambat labuh kapal pada tahun 2021 ini sebesar Rp 800 juta, sementara untuk realisasinya pada tahun 2020 lalu totalnya Rp 1.3 miliar dan tahun 2022 ini juga sudah berada pada angka Rp 1.4 miliar, mungkin untuk tahun 2022 mendatang target PAD kita akan berada pada angka Rp 1 milyar,” pungkas Gutuk Gunawan.[Red]
Discussion about this post