kaltengtoday.com, Palangka Raya – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kalteng Menggugat (MKM), menggelar aksi untuk menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan kantor DPRD Kalteng, Kota Palangka Raya, Senin (5/9/2022).
Aksi dimulai dengan menyampaikan orasi sembari membakar ban bekas sebagai bentuk penolakan atas kebijakan pemerintah.
Koordinator lapangan aksi, Ernae Agustyana mengatakan, dalam aksi ini pihaknya menuntut lima hal kepada pemerintah.
Baca juga :Â Mahasiswa se- Kotim Akan gelar Unjuk Rasa Tolak kenaikan BBM
Dalam tuntutan tersebut, pihaknya meminta agar DPRD Kalteng mendesak DPR RI dan Pemerintah untuk mengaudit kembali BPH Migas dalam regulasi penyaluran BBM bersubsidi.
“Kami juga menuntut DPRD Kalteng agar mendesak DPR RI, untuk meminta KPK usut
kasus jual beli berkaitan dengan dana distribusi BBM subsidi,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga menuntut DPRD Kalteng agar mendesak DPR RI melalui Rapat
Kerja Kementerian ESDM, untuk mengawal stabilitas harga BBM bersubsidi.
Kemudian, DPRD Kalteng juga diminta untuk mendesak DPR RI melalui Rapat Kerja Kementrian Keuangan, agar dapat memprioritaskan APBN untuk kesejahteraan
masyarakat.
“Terakhir, kami mendesak DPRD Kalteng untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Gubernur Kalteng, berkaitan dengan regulasi penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran,” ucapnya.
Baca juga :Â Harga BBM Resmi Naik dan Berlaku Hari Ini, Berikut Daftar Harga Terbarunya
Sementara itu, Ketua DPRD Kalteng, Wiyatno, pada saat menemui ratusan mahasiswa mengatakan, pihaknya mengapresiasi segala aspirasi yang telah disampaikan para mahasiswa.
Pihaknya selaku perpanjangan tangan rakyat, siap menampung serta meneruskan tuntutan para mahasiswa ke pemerintah pusat.
“Kami menyambut baik apa yang telah disampaikan. Ini merupakan bentuk kekhawatiran masyarakat atas apa yang telah terjadi di negeri ini. Tentu kita akan menampung dan akan meneruskan ke pemerintah pusat,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post