Kalteng Today – Sampit, – Kondisi curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir harus menjadi perhatian serius semua pihak terutama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), guna mempersiapkan dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir di kawasan hulu.
“Kawasan hulu harus dilakukan antisipasi dan pemantauan yang berkala karena luapan anak sungai maupun induk bisa saja terjadi sewaktu-waktu musim penghujan seperti sekarang ini,” kata Ketua DPRD Kotim, Dra. Rinie Anderson, Rabu (20/1/2021) di Sampit.
Menurutnya potensi daerah kecamatan yang paling rawan terjadi banjir berada di wilayah utara Kotim. Seperti di Kecamatan Antang Kalang, Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, dan Parenggean. Selain itu, juga di beberapa desa di Kecamatan Cempaga, Cempaga Hulu, dan Kota Besi.
Hampir setiap tahun, kata dia beberapa desa di kecamatan tersebut, menjadi langganan banjir. Terutama yang berada di dataran rendah dan juga bantaran Sungai Tualan dan beberapa sungai lainnya.
Baca Juga :Â DPRD Kotim, Apresiasi Kepolisian Berantas Narkoba
Dia menduga penyebab banjir di wilayah hulu Kotim selain karena tingginya intensitas hujan juga karena kurangnya hutan primer yang seyogyanya menjadi penyangga air di kawasan hulu.
“Seharusnya kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan, reboisasi dan rehabilitasi terhadap hutan kritis harus dilakukan pemerintah kabupaten bersama dengan pemerintah pusat. Pasalnya. Dalam 10 tahun terakhir banjir yang melanda Kalteng semakin mengkhawatirkan,” tutur Rinie. [Red]
Discussion about this post