Kalteng Today – Palangka Raya, – Dengan memanasnya perseteruan yang terjadi di tingkat nasional, antara Politisi PDI – Perjuangan, Adian Napitupulu dan Menteri (Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, terkait dengan kursi komisaris di BUMN terus memanas.
Menurut pengakuan Adian, pihaknya dituduh pihak lain meminta kursi jabatan tertentu, akan tetapi dalam kenyataan menurut penuturannya bahwa tidak pernah sekalipun meminta jatah maupun jabatan, seperti yang dituduhkan kepada pihaknya ke Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo. Sehingga, hal tersebut menimbulkan reaksi yang cukup keras dari Adian.
Adian juga menegaskan, fakta sebaliknya ialah Presiden Jokowi lah yang meminta kepada pihaknya untuk menyerahkan nama – nama yang dianggap pantas menduduki kursi komisaris di BUMN. Hal ini diungkapkan Adian dalam diskusi virtual di Youtube, Kamis (23/7) lalu.
“Ada pidato terbuka juga di Hotel Sahid Jaya tentang kesempatan teman-teman 98 jadi menteri, duta besar, atau komisaris BUMN. Kita engga minta, kita diminta dan ditawarkan. Kalau mau, (kata Jokowi) serahkan nama-namanya ke Mensesneg,” bebernya.
Dalam perseteruan tersebut, Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Elisae Sumandie turut bersuara dan membela tokoh PENA 98 tersebut.
“Kritikan yang dilayangkan oleh Bang Adian, kepada pemerintahan, merupakan salah satu bentuk kecintaan beliau kepada Presiden Jokowi. Karena jangan sampai Jokowi dijebak oleh beberapa pihak yang mempergunakan jabatanya untuk kepentingannya sendiri,” kata Elisae kepada awak media, Jumat (24/7).
Menurutnya, sampai saat ini bahwa Presiden Jokowi sudah berusaha berjuang dan dalam hal tersebut dirinya mengaku para aktivis 98 juga turut serta dalam mendukung setiap kebijakan presiden dan jelas perjuangan.
Baca Juga:Â Per 24 Juli : Astaga! tambah 51, Positif covid-19 Kalteng Tembus 1.529
“Jadi, apabila kawan – kawan mengkritisi BUMN, maka itu bentuk kecintaan mereka terhadap Jokowi. Karena ketika bang Adian mengkritisi tentang kenapa orang ribut dengan yang seribu, yang ternyata ada enam ribuan posisi yang tidak diributkan selama ini, dan jangan – jangan posisi enam ribuan itulah yang dimainkan oleh para mapia,” jelasnya.
Discussion about this post