kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Beberapa kali menorehkan prestasi di tingkat nasional, bahkan ada anggotanya yang kerap berlaga di kontes internasional, komunitas ini seolah lebih condong pada peribahasa “diam itu emas”. Tidak banyak kegiatan yang mereka publikasikan, tapi kegiatannya terus berjalan.
Sukses menggelar Hunbar alias Hunting Bareng, baru-baru ini, Himpunan Macro Nusantara (HAMN) Korwil Barito Timur, sementara memang rehat dari kegiatan lagi. Apalagi sekarang sedang dalam masa libur bersama Natal, dimana beberapa pegiatnya yang umat Nasrani tengah merayakan.
Namun kreativitas dan kepekaan menangkap obyek-objek fotografi yang menggetarkan naluri, terus dilakukan mereka di masa libur alias cuti bersama ini. Joni Setiawan, misalnya, yang kerap membidik apapun dan menyajikannya sebagai hasil olahan rasa nan indah. Hasil jepretan kameranya kerap ditampilkan di media sosial, untuk dinikmati publik. Salah satunya adalah bunga merah (red flower). Obyek yang seringkali hanya ditengok sekilas atau bahkan dianggap biasa saja sehingga diacuhkan orang awam.
“Justru itulah tantangan kita. Sesuatu yang dianggap tidak istimewa di mata orang,kita jadikan istimewa lewat bidikan kamera dan olah rasa fotografi. Seperti red flower alias clatia crystata ini,” ujar Joni saat berbincang melalui sambungan telepon, tadi pagi (Minggu, 26/12), seraya menunjukkan hasil jepretannya di medsos.
Baca Juga : MUI Kabupaten Bartim Harus Selalu Jadi Pengayom
Jika Joni lebih sering membagikan hasil fotonya lewat media sosial, secara cuma-cuma, aktivis lainnya di komunitas, yang juga bisa dikatakan “master”mereka, Abdul Gafur, membagi dalam dua segmentasi. “Ada yang saya sebarkan di medsos, sebagai ajang mengasah diri, sehingga silakan menjadi konsumsi publik, dan ada yang bersifat privat, saya jual ke pasar luar negeri. Kebetulan harganya sangat bagus, karena orang manca negara sangat mengapresiasi apa yang namanya hasil karya,” tutur Gafur.
Baca Juga : Komunitas Rancang Busana Sambut Pernyataan Bupati Bartim Sebagai Tantangan Kreatifitas
Baik Joni maupun Gafur mengatakan, bahwa sebenarnya banyak generasi muda mempunyai minat dalam fotografi, namun hanya sedikit yang mau mengasah talenta mereka. “Ada yang malas, ada yang mengaku minder karena hanya punya HP. Padahal, jangan berfikir dengan alat yang mahal dulu. Yang penting kemauan, termasuk mau berlatih secara intens untuk mengolah rasa dan kejelian,” tutur mereka senada, meski dari domisili kecamatan yang berbeda. [Red]
Discussion about this post