KaltengToday – Palangka Raya, – Ketua Panitia Khusus (Pansus) pengawasan anggaran penanganan pendemi Covid – 19 dan bantuan sosial pemerintah, Yohannes Freddy Ering menegaskan, pansus yang dibentuk dan disahkan oleh kalangan DPRD Kalteng justru tak memiliki anggaran.
“Biar jelas, karena anggaran kita dipangkas, maka Pansus ini tidak didukung anggaran,” tegasnya dalam sebuah kegiatan Webinar yang dilaksanakan oleh Forum Pemuda Kalteng (Forpeka), Senin (5/5).
Hal ini menurutnya pertama kali terjadi dalam sejarah, operasional pansus tersebut betul-betul keluar dari setiap anggota yang tergabung.
Ia juga menyebutkan,Lebih lanjut, untuk datang langsung kelapangan pihaknya juga tidak ada anggaran yang tersedia.
“Jadi, yang terjadi ini adalah upaya dewan untuk menjaga marwah dari lembaga legislatif didalam situasi pandemi. Sebab haruskah kita berdiam hanya karena anggaran kita dipangkas oleh pemerintah provinsi. Kita berbuat semampunya melalui pansus ini” ungkapnya.
Pria yang akrab dengan panggilan Freddy ini menjelaskan, DPRD tetap akan berkomitmen mengawasi anggaran, walaupun tanpa anggaran, mengingat lagi ditengah situasi yang kini sudah berpengaruh pada semua bidang.
“Pansus ini semata-mata perwujudan fungsi DPRD dibidang pengawasan, baik itu secara akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana percepatan penanganan masalah pandemi virus corona di Kalteng,” jelasnya.
Dipaparkannya, terkait cara kerja pihaknya disaat seperti ini, yakni dengan memaksimalkan teknologi, karena menurutnya anggota DPRD memiliki jaringan kerja atau networking masing-masing.
Baca Juga:
Soal Rencana Pembentukan Pansus, Pimpinan Dewan Tunggu Usulan Fraksi
“Dari jaringan partai, fraksi, media sosial dan lain sebagainya. Jadi tidak ada kendala dalam soal informasi data, seperti contohnya saat ini reses saja sudah tidak ada anggaran dan terkhususnya seluruh operasional anggaran pansus ini adalah nol,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post