Kalteng Today – Sampit, – Tidak sampai 2 bulan lagi akan terlihat secara jelas siapa-siap yang akan mendapat b1kwk dan bisa mendaftarkan diri sebagai calon di KPU kotim sebagai calon Bupati dan Wakil bupati Kotim periode 2020-2024 mendatang. Nampak sekarang sudah mulai terjadi suhu politik yang mulai memanas seperti api dalam sekam menanti ledakan kekecewaan, akibat konstelasi elit partai dipusat susah direka siapa bakal calon Bupati Kotim yang akan diputuskan mereka mendapatkan b1kwk tersebut.
Dikatakan Pengamat Politik dan Sosial Kotim M Gumarang mengatakan, apa yang terjadi pada bakal calon sekarang yang sibuk sedang berburu rekom dari DPP Parpol di Jakarta untuk syarat awal mendapatankan b1kwk. Dikarenakan tidak ada satupun partai yang memenuhi persyaratan yang diamanah oleh undang undang adalah 20 persen dari jumlah kursi di DPRD Kotim hasil pemilu 2019 yaitu 8 kursi untuk parpol bisa mengusung calon sendiri, karena tidak cukup maka untuk itu harus melakukan koalisi mendapatkan lebih dari satu rekom parpol untuk memenuhi syarat tersebut. Jelasnya kepada Kaltengtoday Jum’at, (10/7).
Tambah dia lagi, saat ini sudah nampak bermuculan sederatan nama balon yang sudah mengklaim mendapatkan rekom dari DPP Parpol jakarta yaitu 1. Hj.Supriyanti Rambat rekom PKB atau surat tugas mencari partai koalisi dan pasangan masih dinamis, 2. H.Taufik Mukri dan H. Supriadi MT, rekom dari partai Golkar dan partai Nasdem 3. M.Rudini Darwan Ali rekom dari PAN atau surat tugas mencari partai koalisi dan pasangan masih dinamis ada H Syamsudin, ada HM. Jhon Krisli 4. H.Halikinoor dan pasangan maupun partai masih dinamis, 5 Yoyo Sugeng Triyogo dan Darmadi Abdullah pasangan bakal calon perorangan hanya menunggu hasil verikasi faktual oleh KPU Kotim. Paparnya.
Baca Juga:Â Bantuan Mesin Tes PCR dari Presiden di Apresiasi DPRD Kotim
Diakuinya lagi, kemungkinan karena sulitnya mendapatkan b1kwk bagi para balon dari partai politik maka diprediksi jumlah yang lolos sebagai calon yang mendapatkan b1kwk hanya 3 pasang saja peluang untuk pasangan dari jalur partai politik. Namun sementara ini sifat rekom yang diterima oleh para balon sangat dinamis bisa saja berubah karena rekomnya tidak bersifat depenitif atau permanen , adanya persyaratan dan waktu yang harus dipenuhi dan faktor lainya. Ditambah lagi dilapangan ditemukan surat tugas atau rekom partai diberikan lebih dari satu balon oleh satu parpol, sehingga lebih membuat suhu politik lebih panas. Tegasnya lagi.
Bakal calon dalam hal ini berupaya dengan jurus silat masing2 untuk memastikan mendapatkan partai koalisi sedang konstelasi elit partai dipusat berupaya membangun kominikasi koalisi partai untuk Pilkada yang mungkin bisa saja tidak sejalan dengan langkah para bakal calon didaerah ,bila ini terjadi maka balon bupati dan wakil harus siap tereliminasi dalam kompetisi politik untuk sebagai calon yang berhak mendapatkan b1kwk yang memenuhi syarat untuk mendaftar di KPU Kotim. Tambahnya.
Dalam tahun Pilkada ini di Kotim nampak tak ada peserta patahana tapi yang ada hanya wakil Bupati aktif HM taufik Mukri dan Setketaris daerah H. Halikinoor, dan kadis Lingkungan Hidup Sanggul Lumban Gaol ditambah sederet ASN lainnya ikut sebagai bakal calon yang telah terdaftar diberbagai parpol. Namun yang nampak menonjol HM Taufik Mukri, H. Halikinoor dan Sanggul Lumban Gaol dengan isu yang menghebohkan nengantongi b1kwk dari PAN namun berpolimik karena dituding palsu oleh ketua Dpw Pan kalteng Ir H.Achmad Diran tapi sayang proses hukum dan politiknya tidak jelas sampai sekarang . Dari tiga nama tersebut isu yang beredar H. Halikinoor adalah sosok yang ideal pewaris nama patahana dan hal itu cukup beralasan,baik kedekatan dari sisi pandangan politik, kedinasan maupun hubungan pribadi. Pungkasnya. [Red]
Discussion about this post