Kalteng Today – Palangka Raya, – Sebanyak 22 elemen masyarakat yang tergabung dalam Organisasi Massa, Paguyuban dan LSM di Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Pawai Budaya dan Aksi Damai di Kawasan Tugu Soekarno Jalan S Parman Kota Palangka Raya, Rabu (14/10/2020) pagi.
Salah satu panitia penyelenggara, Bambang Irawan mengatakan ini adalah inisiatif secara bersama-sama dari seluruh Ormas, Paguyuban dan LSM di Kalimantan Tengah yang diinisiasi oleh Ormas Forum Pemuda Dayak (Fordayak) dan Pasukan Borneo Bersatu (PBB).
“Kegiatan ini sebagai bentuk sikap kita karena saat ini banyak yang membuat perpecahan di beberapa wilayah di Indonesia dan kita tidak ingin hal tersebut di Kalimantan Tengah terjadi, kita ingin kalteng damai dan kondusif,” ujar Bambang Irawan.
Selain itu menurut Bambang Irawan, setiap permasalahan di negeri ini adalah permasalahan kita bersama yang harus kita selesaikan dengan baik.
“Permasalahan di negeri ini kita harus menyelesaikannya dengan baik tanpa ada aksi anarkis, vandalisme dan provokasi” terangnya.
Dirinya juga berharap kedepannya semua bisa melakukan perannya masing-masing demi kebaikan bangsa indonesia khususnya Kalimantan Tengah sebagaimana Falsafah Huma Betang.
“Falsafah huma betang adalah falsafah yang dipegang teguh oleh masyarakat di Kalimantan Tengah secara keseluruhan, tidak memandang suku, golongan, agama dan ras karena didalamnya banyak keberagaman, kita ingin falsafah ini tetap ada untuk kedamaian, persatuan dan kesatuan di bumi Pancasila, Bumi Tambun Bungai tetap ada dan tetap berlangsung”. kata Ketua Fordayak ini.
Lebih lanjut ditambahkannya, melalui momentum Pawai Budaya dan Aksi damai ini pihaknya ingin menyampaikan pesan agar setiap menyampaikan pendapat tidak harus dilakukan dengan cara anarkis, vandalisme san Provokasi.
Baca Juga: Legislator Gumas: Segera Lapor Jika Mengetahui ODGJ Di pasung
“Melalui aksi ini juga kami menyampaikan, setiap menyampaikan pendapat harus dilakukan dengan baik sesuai dengan prosedur, demo itu suatu hak dan kewajiban setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasinya. Dengan catatan secara baik dan beradat, tidak melakukan anarkisme, tidak melakukan pengrusakan fasilitas umum, masyarakat kalteng adalah masyarakat yang beradat” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post