Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah (BPS Kalteng) merilis terkait dengan Nilai Tukar Pertanian (NTP) yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
Menurut Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro, NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Baca Juga :Â NTP Gabungan Kalteng selama Maret 2024 naik 0,84 persen dibanding Februari 2024
“NTP Gabungan Kalteng pada Mei 2024 turun sebesar 0,65 persen dibanding April 2024, yaitu dari 124,89 menjadi 124,08,” katanya kepada awak media, Selasa (4/6).
Menurutnya, penurunan ini disebabkan oleh turunnya nilai tukar pada hampir seluruh subsektor, yakni Tanaman Pangan (1,11 persen), Hortikultura (2,96 persen), Tanaman Perkebunan Rakyat (0,40 persen), dan Peternakan (0,56 persen).
“Pada Mei 2024 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Kalteng sebesar 0,09 persen yang utamanya disebabkan oleh naiknya indeks pada beberapa kelompok,” ujarnya.
Baca Juga :Â NTP Gabungan Kalteng Selama April Naik Naik 0,86 persen di Banding Maret 2024
Kelompok yang dimaksud yakni seperti kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (0,33 persen), kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya (0,20 persen), kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau (0,11 persen), kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga (0,11 persen), dan kelompok Kesehatan (0,10 persen).
“Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalteng pada Mei 2024 mengalami penurunan sebesar 0,63 persen, dari 129,51 (April 2024) menjadi 128,70 (Mei 2024),” tutupnya. [Red]
Discussion about this post