kaltengtoday.com, – Sampit, – Namanya Hj Noorhayati, berusia 82 tahun dan saat ini diberi amanah oleh masyarakat RW 12, Kelurahan MB Hilir Kecamatan MB Ketapang, Kotim menjadi ketua Rukun Warga (RW) 12.
Diusia senjanya, bukannya santai apalagi berdiam diri. Ibu 5 orang anak ini aktif dibeberapa kegiatan selain menjadi Ketua RW. Sekarang saja beliau ketua pengajian ibu-ibu, Ketua Fardhu Kifayah wanita. Ucap Hj Norhayati kepada Kaltengtoday, Senin (22/11).
Sesuai dengan motto hidup beliau, berguna dan bermanfaat bagi keluarga terlebih bagi orang lain.Wanita kelahiran Kandangan, Kalimantan Selatan pada 1939 ini sudah 53 tahun hijrah dari Kalsel ke Bumi Habaring Hurung. Hijrahnya beliau, salah satunya karena dulunya suami beliau ini seorang pedagang.
Kata Hj Noorhayati, sudah 3 periode ini dirinya diberikan amanah menjadi ketua RW 12. Kurang lebih 9 tahun lamanya memimpin meski ruang lingkunganya kecil. Namun, banyak hal yang didapatkan. Salah satunya yakni mewujudkan kampung kumuh menjadi kampung yang saat ini tertata, bersih dan indah. Ungkapnya lagi.
Ujarnya, jika dulunya Jalan Jiwa ini kampung kumuh, penuh sampah berserakan. Alhamdulillah, saat ini kampung ini sudah ditanami dengan berbagai jenis tanaman bahkan jalannya pun bersih dan jangan sampai ada sampah berserakan.
“Memang, anggapan orang menjadikan kawasan kumuh itu sesuatu yang sulit. Tapi, perlu digaris bawahi itu semua salah besar. Kuncinya, kita harus bisa memberikan contoh dan teladan bagi yang lain,”paparnya.
Baca juga :Â Kotim Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir
Dirinya berharap kedepannya agar masyarakat kampung Jalan Jiwa ini bisa merawat wilayah ini dengan baik. Karena bersih, indah dan asri itu kan membuat mata dan hati nyaman. Makanya, kampung ini harus dirawat dan dijaga. “Jika bukan kita yang menjaganya siapa lagi, jika bukan sekarang kapan lagi,”ucapnya yang juga memiliki cucu hampir 20 orang ini.
Baca juga :Â Ini Pesan Kapolda Kalteng Kepada Personel Polres Kotim
Terkait aktivitas sehari-hari, hampir setiap pagi dirinya bersama warga merawat bunga yang ada di wilayahnya. Apalagi bunga hampir ada di depan rumah warga. Mereka diharapkan merawat dan menjaganya. “Keberadaan taman bunga ini kan salah satu menekan populasi udara juga. Makanya harus dijaga dan dirawat bersama,”tutupnya.[Red]
Discussion about this post