Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Desa Kalinapu memiliki karakteristik sama dengan Desa Juru Banu. Tidak hanya sekedar sama-sama berada di wilayah Kecamatan Paju Epat, tapi juga sebagai desa yang dikelilingi air, serta menggantungkan hidup pada aliran air Sungai Napu. Di mana mayoritas profesi penduduknya adalah nelayan (sungai).
Sungai Napu menjadi alur transportasi yang lumayan sibuk. Warga yang hampir semuanya mahir menggunakan perahu kelotok ataupun jukung, kerap kali hilir mudik di sini. Dari Kalinapu menuju ke ibukota kabupaten, yakni Tamiang Layang, atau sebaliknya, memakan waktu kurang lebih 1 jam. Itupun hanya sampai Desa Tampulangit. Dari Tampulangit, perjalanan berlanjut menggunakan perahu kelotok sekitar 15 – 20 menitan,
Menyadari Kalinapu mempunyai sudut eksotik untuk dibidik, beberapa pegiat fotografi pun kerap mengambil gambar di sini. Bahkan komunitas Visit Bartim yang didukung Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kab Bartim, kemudian juga mengadakan event di aliran sungai. Yaitu lomba mengemudikan perahu secara cepat, alias semi racing perahu kelotok.
Baca Juga : Tanaman Sengon Mulai Digalakkan di Bartim
Menurut A Gafur, salah seorang aktivis Visit Bartim, tadi siang (Rabu, 19/1), dengan adanya event, diharapkan juga bisa membantu arus perputaran uang para warga setempat. Selain sebagai wahana mempromosikan Kalinapu, sebagai desa air yang juga punya potensi wisata jika digali dan dikelola secara profesional.
Baca Juga : Bupati Bartim Inginkan Senam Igal Nansarunai dan Olahraga Tradisional Dikembangluaskan
“Ya namanya uji coba,pasti banyak kekurangannya. Tapi kami harap akan dapat lebih diperbaiki ke depan, sehingga kami bisa memberikan kepuasan serta kenyamanan bagi peserta,” ucap pria yang dikenal sebagai fotografer ini. [Red]
Discussion about this post