Kaltengtoday.com – Tamiang Layang – Sebagai sebuah jenis kayu yang mampu cepat tumbuh dalam kondisi tanah apapun, sengon cukup menarik untuk dilirik. Apalagi di Kalimantan Tengah, yang hutannya sudah banyak berkurang oleh serbuan sawit dan tambang.
Dari berbagai literatur disebutkan bahwa kebutuhan kayu sengon untuk industri kayu dalam negeri, lebih dari 50ribu meter kubik (m3). Maka wajar jika sengon harus mulai dilirik bukan hanya sekadar untuk kebutuhan reklamasi atau reboisasi. Namun juga sebagai potensi industri.
Oleh sebab itu, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Paju Epat, Kabupaten Barito Timur, tak ketinggalan untuk memulai langkah berbudi daya sengon bersama masyarakat. Selain membina kelompok tani, yaitu Anugerah Alam Lagai di Desa Balawa, Kecamatan Paju Epat, BPP itu juga belum lama berselang, membagikan bibit sengon & jengkol di SMK Negeri 1 Tamiang Layang.
Menurut Lukmanul Chakin dalam keterangan tertulisnya, untuk pemberian bibit snegin serta jengkol di SMKN 1 Tamiang Layang tersebut adalah untuk penghijauan lingkungan sekolah.”Untuk bibit sengon Solomon ini, langsung kami datangkan dari Balai Sertifikasi Benih Tanaman Kehutanan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Bogor, Jawa Barat, Sedangkan distribusi bibit tanaman jengkolnya adalah merupakan bentuk dukungan penmyuluh pertanian maupun kehutanan dalam mendukung program Adiwiyata di sekolah,” ujarnya.
Meski jenis kayu sengon belum dikenal secara luas khususnya di Barito Timur, namun beberapa petani yang sudah tahu manfaat dan nilai-nilai dari kayu sengon, menyambut positif dan berharap Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur melalui BPP di kecamatan-kecamatan yang ada, bisa mendorong para petani bantuan bibit.
Baca juga : Wakil Ketua II DPRD Bartim Minta Luapan Air Drainase Segera ditangani
“Perawatan sengon tidak rumit, bahkan bisa dibilang mudah. Nilai ekonominya juga tinggi. Per kubiknya minimal bisa Rp 500 ribu-an, Mas. Kalau sudah tumbuh, tingginya bisa mencapai 30-45 meter. Bukan hanya kayunya bisa dijual, tapi manfaat dari pohon sengon ini banyak. Antara lain untuk bahan kosmetik, terus daunnya direbus bisa untuk pengobatan orang yang insomnia,dan lain-lain,” papar Suryadi, yang cukup lama bergelut dunia pertanian di tengah kesehariannya sebagai abdi negara, ketika dihubungi tadi siang melalui telpon.
Baca juga : Geledah Ruang Tahanan, Antisipasi Barang-Barang Yang Dilarang
Dia juga mengaku, kalau saat ini bersama teman-temannya secara swadaya memesan bibit sengon dari Jawa, untuk ditanam di kebun, khususnya untuk peneduh di sekitar sawah mereka. Kelompok mandiri yang memutuskan untuk tidak bergantung pada bantuan pemerintah tersebut, mempertimbang aspek ekonomi yang ada dalam kayu sengon. Sehingga tidak lagi, hanya mengandalkan dari komoditas karet saja.[Red]
Discussion about this post