Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – “Ngabuburit”, yaitu melakukan aktivitas (menyenangkan) seraya menunggu waktu berbuka puasa, seolah menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Barito Timur.
Kata yang berasal dari Bahasa Sunda itu pun telah menjadi kosa yang akrab di telinga masyarakat luas. Seperti yang terlontar dari mulut beberapa anak muda di Bartim. “Biasa ngabuburit kalau sore, Bang,” cetus Anto, warga Tamiang Layang.
Baca Juga :Â Masyarakat Diminta Ngabuburit Dengan Kegiatan Positif
Beberapa lokasi pun menjadi tempat Ngabuburit favorit warga, apalagi yang sifatnya merupakan fasilitas umum. Karena jelas murah meriah dan ramai.
Salah satu lokasi yang jadi sasaran warga , khususnya yang bermukim di Kecamatan Dusun Tengah, adalah Bendungan Karau, yang berada di Komplek Jahon.
Saat sore tiba, banyak pesepeda motor bahkan ada pula yang naik mobil, mendatangi kawasan itu, sekadar untuk memandangi danau bendungan, juga ke taman yang ada di sana.
Baca Juga :Â Pimpinan Kampus UPR Resmikan Pasar Ramadan di Wilayah Masjid Shalahuddin 1445 H / 2024
“Menyenangkan anak-anak saya. Apalagi di sini kan tidak pakai tiket. Jalan-jalan ke sini, duduk di taman,melihat pemandangan, tahu-tahu saja sudah dekat waktu Buka,” komentar Ny Khamsiyah, warga Ampah, yang ditemui membawa anak serta cucunya yang masih kecil.
Sayangnya, baik Ny Khamsiyah maupun beberapa pengunjung lain mengkritik perilaku tak terpuji oknum-oknum yang suka membuang sampah sembarangan. Padahal, tong sampah sudah disediakan pihak pengelola.
“Selain itu juga rumput yang sudah meninggi dan lebat, terasa mengurangi keelokan pemandangan, ” imbuh mereka. [Red]
Discussion about this post