Kalteng Today – Puruk Cahu, – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Murung Raya (Mura) telah terapkan proses belajar mengajar (PBM) tatap muka bagi SMP, SD dan PAUD yang berada diwilayah Kecamatan dan Desa yang berstatus zona hijau dengan beberapa ketentuan yang menjadi evaluasi oleh Disdikbud Mura dalam kurun waktu sepekan.
Kepala Disdikbud Mura, Ferdinand Wijaya mengungkapkan bahwa proses belajar mengajar tatap muka dapat dilakukan sekolah yang berada di zona hijau akan dilakukan pengawasan secara ketat, pasalnya dalam surat edaran tersebut juga tidak bersifat baku sehingga ada beberapa catatan bagi setiap setiap siswa telah mendapatkan persetujuan dari orang tua.
“Penyelenggaraan proses belajar mengajar ini juga harus mendapatkan persetujuan dari orang tua siswa dan siswi, namun setiap sekolah yang ingin melakukan PMB tatap muka harus menyediakan beberapa fasilitas untuk mencegah penyebaran covid- 19 yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi kami,” terangnya,saat konferensi pers di Aula Setda Gedung A, Kamis (3/9/2020).
Dijelaskannya, adanya kebijakan tersebut didasari dengan monitoring yang pengawasan secara langsung dilapangan bagi setiap sekolah yang nantinya akan memberlakukan PBM tatap muka oleh Disdikbud Mura.
Terlebih lagi menurutnya, apabila didalam masa uji coba penyelenggaraan PBM tatap muka ini terjadi level resiko penyebaran Covid-19 kembali meningkat atau satuan pendidikan yang akan memberlakukan PBM tatap muka nantinya tidak mematuhi protokol kesehatan yang berlaku maka akan metode PBM tatap muka diberhentikan dan diganti dengan metode belajar dari rumah.
Baca Juga :Â DPRD Kota Palangka Raya Terima Kunker DPRD Batola Sharing Fungsi Pengawasan Pendidikan Ditengah Pendemi
“Pada intinya, kebijakan ini diprioritaskan kami pada wilayah Kecamatan dan Desa yang berada di pelosok karena yang menjadi kesulitan desa maupun kecamatan di pedalaman menggunakan sistem belajar dalam jaringan (Daring) dan tidak sedikit juga laporan dari masyarakat bahwa tenaga pendidik yang berada di pelosok desa dan kecamatan juga tidak menerapkan metode pembelajaran jarak jauh luar jaringan (Luring) dengan turut meliburkan diri sehingga tidak memberikan tugas kepada anak didik yang berada di pelosok,” tukasnya lagi. [Red]
Discussion about this post