kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Bagi Budi Santosa SPd, pengajar SMKN Paku, Kabupaten Barito Timur, menjadi guru tidak hanya sekadar mengajar di depan kelas dan mendapat gaji bulanan. Tapi juga harus menggali inovasi, sebagai contoh bagi para siswa
Kreatifitas Budi memang sudah tergali sejak dulu ketika masih mengajar di SMAN 1 Dusun Tengah. Salah satunya, menggagas adanya media sekolah beserta penggalian SDM para reporternya melalui Wall Magazine Students (WMS). Atau parade film pendek karya asli para siswa-siswi.
Sekarang, menjadi guru SMK yang bergulat dengan tanaman, Budi terus memupuk kreativitas dengan objek berbeda. Setelah melakukan beberapa riset teknologi sederhana yang bermanfaat untuk pertanian, kini Budi mengujicoba eco enzym, yang biasa dipakai sebagai herbisida alami dan filter bagi pertanian, menjadi pembasmi kutu putih pada tanaman hias.
“Komposisinya harus tepat. Karena kalau eco enzymnya terlalu kental, daun pada tanaman bisa layu. Perbandingan ideal itu 1 : 1.000 (cc). Semprotkan pada tanaman, jangan terlalu banyak juga,” ujar Budi tadi (Selasa, 15/2) ketika berkomunikasi lewat telepon seluler.
Baca Juga :Â Asisten III Sekda Bartim Buka Musrenbangcam Kecamatan Awang via Zoom Meeting
Namun menurutnya, untuk uji coba yang ini, ia masih belum menyertakan para siswa seperti biasa. Karena dirinya masih perlu mengetahui hasil pastinya dulu.
Baca Juga :Â Kejari Bartim Lakukan Upaya Perdamaian Kakak Beradik Terlibat Konflik
“Beberapa percobaan alat teknologi pertanian yang sederhana dan ramah biaya, sudah kami lakukan. Sejauh ini masih menjadi pemenuhan kebutuhan sekolah saja dulu. Belum (berfikir) untuk dikomersilkan,” sambung pria yang pernah mengikuti kontes tingkat nasional dan memperoleh beberapa penghargaan itu. [Red]
Discussion about this post