Kalteng Today – Sampit, – Kepala Sekolah SMPN 3 Sampit, Kabupaten Kotim Siti Hadijah menilai sistim belajar daring membuat siswa bosan.
“Iya mas, Senin (2/11) memang dari Surat Edaran (SE) Bupati awal masuk sekolah bagi tingkat SMP. Namun kita lihat saat ini masih belum terlihat siswa sekolah,” jelasnya, Senin (2/11).
Kata Siti, saat ini pihaknya masih menunggu surat pernyataan dari orang tua terkait anak mereka sekolah. “Alhamdulillah, dari 800 siswa lebih hampir 75 persen orang tua setuju sistem belajar tatap muka,” tegasnya.
Bukan tanpa sebab kenapa sistem tatap muka sangat penting. Pertama, karena siswa dinilai tidak tapi konsen dan guru juga sangat sulit mengawasi mereka.
Selain itu pula, penanaman karakter juga sangat susah. Apalagi di kelas VII dan VIII terkait penanaman karakter tersebut. “Persentasenya sekitar 200 siswa tidak respon alias tidak tanggap sistem daring,” ungkapnya.
Memang dia sangat mendukung sistem belajar tatap muka. “Kami juga sudah siap dengan belajar mematuhi protokol kesehatan Covid-19,” katanya.
Insya Allah kata Hadijah, Selasa (3/11) belajar kemungkinan akan mulai tatap muka tinggal menunggu dari Satgas Covid Kotim saja lagi..
Dalam SE tersebut juga akan belajar dengan bergantian. Misalnya saja tahap 1 mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB. Tahap 2 mulai pukul 10.00 sampai 12 WIB.
“Siswa belajar 2 jam saja untuk sementara waktu. Nanti jika aman dan lancar maka akan ditambah lagi jam belajarnya,” paparnya.
Baca Juga : Pekan Depan Sekolah Tatap Muka di Kotim Berlaku, Orang Tua Kuatir
Meski pihaknya masih khawatir dengan belajar dengan tatap muka. Namun hal tersebut masih bisa disiasati.
Makanya tempat cuci tangan, jaga jarak terutama kursi juga sudah kami susun dengan wajib menggunakan masker dan memang sudah kami siapkan semuanya. Ucapnya. [Red]
Discussion about this post