Kalteng Today – Sampit, – Petani Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur harus menanggung kerugian sebanyak Rp. 5 Miliar Rupiah, akibat ribuan hektare sawah yang ditanami padi terendam banjir.
Kepala Desa Lampuyang Muksin, mengatakan, sudah lima hari banjir di desa tersebut dan air semakin tinggi.
Dia menyebut, saat ini sudah ada puluhan rumah warga dan sawah petani seluas 3500 Hektare terendam banjir.
“Pantuan kami di lapangan, kurang lebih 3.500 hektare padi yang belum sempat dipanen oleh para petani sehingga terendam banjir, jadi kerugian petani diperkirakan mencapai Rp 5 miliar,” kata Muksin, Jum’at (21/5/2021) Dihubungi via telpon.
Menurut dia, Ini adalah banjir yang kedua kalinya dari 10 tahun yang terakhir, sebelum-sebelumnya tidak pernah separah ini sampai ribuan hektare lahan sawah petani padi dan rumah-rumah warga desa terendam banjir.
Dia khawatir kejadian ini akan berpengaruh terhadap produksi beras karena Desa Lampuyang merupakan lumbung beras terbesar Kotawaringin Timur.
“Dengan keadaan ini maka dampaknya bisa membuat persawahan gagal panen,” katanya. Banjir ini sudah terjadi sekitar 5 hari dan saat ini masih tidak surut, malah debitnya mengalami peningkatan.
Baca juga :Â Bupati Harapkan Pemuda Kotim Sosialisasikan Prokes
Bahkan jika terjadi hujan lagi, maka kemungkinan besar banjir bisa membuat padi warga tenggelam lebih luas lagi.
Seperti yang diketahui hampir sepekan terakhir curah hujan di Kabupten Kotawaringin Timur terbilang cukup tinggi sehingga berpotensi banjir kepada daerah-daerah dataran rendah di Kotim.[Red]
Discussion about this post