Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, (KemenpanRB) Republik Indonesia, terus berupaya mengasah etos/transformasi sistem, mekanisme kerja organisasi serta pola pikir alias mindset para aparatur sipil negara (ASN).
Salah satu dalam upaya ini, adalah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi One Local Govermance One Zona Integritas (OLGOZI) di Swissbel Hotel, Palangkaraya, yang berlangsung hari Selasa kemarin,
Baca Juga : Pj Bupati Ucapkan Terima Kasih Kepada 2 ASN Purna Tugas
Kegiatan tersebut, diikuti perwakilan seluruh pemerintah kabupaten dan kota se-Kalteng, juga pemerintah provinsi sendiri, yang diwakili oleh beberapa organisasi perangkat daerah (OPD). Diantaranya; sekretaris daerah, inspektorat, dinas kependudukan dan catatan sipil, dinas penanaman modal dan perijinan terpadu satu pintu, serta rumah sakit umum daerah, yang menjadi leading sector pelayanan publik.
Adapun Kabupaten Barito Timur, mengutus Asisten III Setda Edius Uhing, untuk mengikuti kegiatan ini. Dan seperti yang dinyatakan dalam rilis pers Kominfo Bartim tadi (Jumat, 16/5/2024) OLGOZI sendiri merupakan tindak lajut atas kegiatan pencanangan pembangunan Zona Integritas (ZI) untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah, tahun 2023 yang lalu.
OLGOZI digelar mengingat secara keseluruhan belum terpenuhinya pembangunan ZI menuju terwujudnya wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Kalteng.
Baca Juga : Waspada Penipuan, Kembali Beredar Nomor dan Akun Palsu Mengatasnamakan Pj Sekda Jufriansyah
Asisten Deputi Wilayah II Kementerian PANRB Budi Prawira SE MM, dalam arahannya, menekankan terbentuk pembangunan ZI melalui beberapa langkah konkret. Yaitu penguatan komitmen Pimpinan Daerah & Pimpinan Unit, terpenuhinya kelengkapan bukti dukung yang relevan, Inovasi yang sepenuhnya berdampak baik untuk peningkatan kinerja, pemahaman dan antisipasi resiko penghambat kinerja, serta mampu menunjukan kekhasan bagi unit kerja.
“Dengan terwujudnya Pembangunan ZI diharapkan akan terbentuknya perubahan pola pikir seluruh pejabat dan pegawai pada unit kerja. Juga diharapkan berdampak pada menurunnya resistensi atas perubahan serta meningkatnya implementasi budaya kerja berakhlak,” kata Budi Prawira menegaskan. [Red]
Discussion about this post