Kalteng Today – Palangka Raya – Dr. Natalina Asih, MA akhirnya terpilih menjadi Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Palangka Raya (UPR)Â Â masa jabatan tahun 2020 – 2024.
Dalam proses pemilihan dekan tahap II, yang dilaksanakan di Aula Palangka, tepat di komplek kampus UPR , Dr. Natalina Asih, MA berhasil perolehan 31 suara dan pesaingnya Prof. Dr. Joni Bungai, M.Pd yang hanya memperoleh 23 suara.
“Karena siapapun yang kemarin berkompetisi dan terdiri dari empat calon, itulah semuanya yang terbaik. Hanya kebetulan mungkin saya lebih diberi kepercayaan, tapi saya pikir setiap orang harus berkontribusi untuk membangun FKIP kedepan,” kata Dekan FKIP UPR terpilih, Natalina Asih kepada awak media, saat setelah pemilihan selesai, Kamis (30/7).
Dirinya menjelaskan, FKIP UPR itu sendiri harus lebih dapat memberikan dampak dalam membangun kualitas Sumber Daya Manusia di bidang pendidikan, khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), maupun Indonesia.
“Hal yang harus kita ketahui, bahwa FKIP inikan sebuah fakultas yang hasil produknya itu untuk dunia pendidikan, jadi kita harus memperhitungkan itu kedepannya,” jelasnya.
Selain itu, Natalina mengungkapkan akan siap bersinergi dengan pihak rektorat UPR, mengingat semua hal yang dapat memberikan dampak kemajuan bersama adalah sebuah kebersamaan.
“Dari universitas sendiri sebagai lembaga tempat kita bernaung, itu sudah punya banyak kebijakan dan kita harus bersinergi dengan itu. Supaya dia menjadi satu kesatuan, dan kalau dikatakan bahwa nanti kita menuju UPR Jaya Raya, saya pikir FKIP berkontribusi dalam pendidikan yang terbaik untuk mendukung hal tersebut,” terangnya.
Baca Juga :Â Balon Bupati Kotim Pilkada 2020 Semakin Mengerucut Dan Selektif
Menurutnya, cara kerja dari FKIP kedepan memang harus lebih banyak membangun kemitraan dengan semua unsur yang dapat memberikan dampak kemajuan. Khususnya, dirinya juga bertekad memperkuat komunikasi antar pengurus ataupun pejabat di wilayah kerja FKIP UPR itu sendiri.
“Ada yang namanya unsur akademis, dan kemudian juga ada unsur – unsur pendukung lainnya, kita akan tetap melibatkan itu dalam pengembangan FKIP kedepannya, dan tantangan dunia pendidikan inikan terus berjalan, dinamis, apa lagi sekarang di musim pandemi Covid-19, jadi tantangannya agak berat, karena kita berhadapan dengan situasi baru buat kita,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post