Kalteng Today – Palangka Raya, – Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Duwel Rawing menginginkan peranan dunia usaha dapat membantu sektor pendidikan melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
Hal tersebut diungkapkan legislator yang membidangi pendidikan dan kesehatan tersebut, demi adanya peningkatan Sumber Daya Manusia di Bumi Tambun Bungai.
“Kami ke Kota Baru Banjarmasin, Kalsel. Disana kami melihat mekanisme pelaksanaan CSR oleh perusahaan daerah setempat dalam sektor pendidikan,”katanya kepada awak media, Jumat (11/6).
Politisi senior PDI Perjuangan Kalteng ini membeberkan, perusahaan di wilayah tersebut telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya terhadap lingkungannya, terlebih dalam hal kerjasama.
“Perusahaan disana mau menampung siswa-siswi SMK yang mau praktek di tempat mereka. Karena perusahaan tentu memiliki sarana-prasarana praktek langsung, yang juga dibantu melalui CSR,” jelasnya.
Lebih lanjut, menurut mantan Bupati Kabupaten Katingan ini dari hasil kerjasama tersebut bisa saja terbangun dan berkelanjutan, serta menguntungkan bagi kedua belah pihak.
“Nantinya juga ada hasil positif bagi perusahaan, karena bagi siswa-siswi yang dinilai pintar dan mampu, tentu bisa diambil bekerja langsung disitu,”katanya.
Dirinya mendorong eksekutif di Kalteng untuk membuat Memorandum of Understanding (MoU) bersama dengan perusahaan, agar menerima siswa-siswi praktek di perusahaan.
“Kita sadari lulusan SMK itu harus siap kerja, tapi saat sekolah mereka kekurangan sarana praktek. Disinilah peranan perusahaan bisa membantu memberi kesempatan bagi mereka untuk praktek lapangan di perusahaan,” tegasnya.
Baca Juga :Â Komisi II DPRD Kalteng Apresiasi Pelaksanaan CSR PT. Erna Djuliawati
Duwel juga mengharapkan setiap SMK dapat mempersiapkan kualitas diri, agar dapat memberikan hasil yang terbaik saat dipercayakan dalam sebuah pekerjaan, termasuk di dunia perusahaan.
“Lulusan SMK itu dipersiapkan pada di dunia kerja, karenanya mereka harus bisa praktek di lapangan dulu. Karena sarana praktek mereka di sekolah minim bahkan tidak ada, maka solusinya di perusahaan-perusahaan yang ada saja,” tukasnya.[Red]
Discussion about this post