Kalteng Today – Sampit, – Menangkap ikan dengan cara mudah dan cepat terutama menggunakan alat setrum atau ilegal fishing masih sering terjadi di Kotim. Tentu hal ini sangat menguntungkan bagi warga yang diduga menangkap dengan cara tersebut. Namun, jika dilakukan terus menerus tentu akan berdampak pada biota ikan yang berada di sungai yang ada di Kotim.
Kadis Perikanan Kotim Heriyanto mengatakan tidak menampik hal tersebut terjadi di Kotim. Namun yang perlu diperhatikan adalah dampak yang ditimbulkan, apalagi terhadap biota dan juga ekosistem ikan di sungai. “Kita tahu jika dengan cara setrum, bukan ikan besar saja yang mati. Akan tetapi ikan ukuran kecil juga akan ikut mati,”jelasnya, Kamis (18/2).
Ikan kecil ini merupakan bibit atau generasi penerus ikan yang ada di sungai. Jika disetrum, regenerasi tersebut tentu akan punah dan yang dirugikan adalah masyarakat itu sendiri.
“Ilegal fishing dengan alat setrum genset ini sudah kita terima laporan dari masyarakat. Saya harap hal ini bisa menjadi bahan bagi kita semua khususnya yang masih menangkap ikan dengan cara tersebut,”pintanya.
Baca Juga :Â Pemkab Kotim Diminta Desak PBS Realisasikan Plasma
Setrum, racun dan sejenisnya juga diharapkan tidak ada lagi di Kotim pada saat warga menangkap ikan. “Saya harap, warga bisa menjaga lingkungan terutama kelestarian air sungai. Jangan sampai menangkap ikan dengan cara yang salah bisa ditiadakan, terutama ilegal fishing ini,”harapnya.
“Saya menghimbau kepada pelaku ilegal fishing agar tidak melakukannya. Bukan hanya nelayan kita yang rugi, melainkan biota ikan di sungai pasti akan terganggu bahkan bisa mati. Mari sama-sama menjaga sungai kita,”pungkasnya. [Red]
Discussion about this post