kaltengtoday.com, Palangka Raya – Anggota DPRD Kalteng, Henry menanggapi kondisi petani karet di Bumi Tambun Bungai yang tergolong cukup banyak terlebih dalam menggantungkan pendapatan dan pemenuhan perekonomian keluarga.
Dirinya berharap agar pemerintah dapat menjaga kestabilan harga komoditas karet, sehingga roda perekonomian masyarakat petani karet dapat terus meningkat.
Baca Juga :Â Kebijakan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Oleh Pemprov di Apresiasi DPRD Kalteng
“Sangat diharapkan pemerintah bisa memfasilitasi dalam menyetabilkan harga komoditas karet, karena dari informasinya, sempat terjadi penurunan meski tidak sigfikan. Jangan sampai harganya itu semakin drop seperti dulu. Kasian petani kita jika hal itu sampai terjadi,” katanya kepada awak media, Jumat (27/5).
Kader Partai NasDem Kalteng ini menerangkan harga getah karet yang normal menjadi sesuatu yang diharapkan petani karet, agar para petani karet dapat tetap meraih keuntungan dengan harga yang stabil.
“Harga getah karet kisaran Rp 10 ribu – Rp 13 ribu itu menjadi harapan masyarakat. Dengan harga yang stabil, diatas Rp 10 ribu, menjadi barometer ‘cukup mapan’ bagi petani karet lokal. Kalau harganya lebih rendah bahkan merosot sangat jauh, pastinya masyarakat akan enggan untuk memanen hasil kebunnya,” jelas Henry.
Baca Juga :Â DPRD Kalteng Ini Sambut Baik UU TPKS Terbit
Dirinya menilai, apabila pemerintah tidak dapat membantu masyarakat dalam menyetabilkan harga getah karet tersebut, maka akan berdampak buruk yang tidak hanya dirasakan oleh masyarakat tapi juga daerah.
“Bisa saja masyarakat itu beralih profesi sebagai penambang emas tanpa izin, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari kebutuhan makan, pengobatan, hingga biaya sekolah. Hal ini tentu juga akan merugikan bagi daerah,” tukasnya. [Red]
Discussion about this post