Kalteng Today – Buntok, – Puluhan warga Kecamatan Dusun Hilir (Dusel), Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalteng, harus rela mengantri berjam-jam panas-panas di terik matahari demi mendapatkan gas LPG 3 kg atau dikenal dengan gas melon dengan harga relatif murah yang dijual di pangkalan Nursailah Jalan Kelurahan, Kota Buntok, Senin (8/2/2021).
Dari pantauan kaltengtoday, antrian sudah terjadi dari pagi tadi, tepatnya pukul 09.00 WIB.
Namun saat itu hanya ada tabung gas kosong yang diletakkan memanjang tanpa ada pemiliknya. Baru pukul 14.00 WIB warga mulai mengantri hingga pukul 16.45 WIB.
Memang beberapa hari yang lalu gas LPG 3 kg yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin itu mengalami kelangkaan di kota Buntok, apalagi saat bencana banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan kemarin, gas itu sulit ditemukan.
Seperti halnya Herminah (35) warga Dusel, ia mengaku sudah mengantri sejak tadi pagi demi mendapatkan gas melon itu. Sebab menurutnya di pangkalan harganya jauh lebih murah daripada eceran.
“Saya antri dari tadi pagi, bila tidak seperti ini maka tidak dapat gasnya. Karena disini murah cuma Rp. 20 ribu, kalau diluar bisa sampai Rp. 38 ribu,” ucap Herminah kepada kaltengtoday, Senin (8/2/2021).
Baca Juga :
Hati-Hati! Maling Ini Gunakan Modus Menawarkan Gas LPG 3 Kg
Pengusaha Kuliner Disarankan Tidak Menggunakan Gas LPG Subsidi
Hal serupa disampaikan Ranto (31), ia rela berpanas-panasan demi mendapatkan gas melon itu. Karena harganya jauh lebih murah daripada dijual di eceran.
“Musim corona ini susah mas perekonomian, makanya rela mengantri. Biar lebih hemat juga pengeluaran,” tandasnya.
Sementara itu, pemilik pangkalan Nursailah menyampaikan, gas melon baru tiba di pangkalannya pukul 14.00 WIB dengan jumlah 280 tabung dan langsung diserbu oleh warga yang mengantri.
“Tabung gas ini seminggu datang dua kali, yaitu sabtu dan senin. Untuk harganya sementara ini sebesar Rp. 20 ribu, kalau di luaran saya tidak tahu,” jelas Nursailah. [Red]
Discussion about this post