Kalteng Today – Sampit, – Badan Konservasi Sumber Daya Manusia (BKSDA) Pos Sampit mencatat, dalam kurun waktu 11 tahun ini (2010- 2021), dugaan serangan buaya kepada manusia sebanyak 42 kali serangan. Mengakibatkan 26 orang terluka dan 6 orang meninggal dunia.
Komandan BKSDA Pos Sampit Muriansyah menjelaskan berdasarkan data dan fakta konflik antara manusia dengan buaya di kabupaten Kotawaringin Timur dikarenakan ketika habitat aslinya rusak dan mengalami penurunan pakan alami, Buaya akan mencari wilayah baru untuk mencari makan. Jelasnya, Minggu (27/6).
Penyebab buaya sampai ke perairan pemukiman dikarenakan adanya aktivitas pemeliharaan ternak di atas sungai atau di tepi sungai, adanya aktivitas pembuangan sampah rumah tangga dan bangkai binatang ke sungai, ucapnya.
Dugaan serangan buaya terjadi saat warga sedang beraktifitas MCK di tepi sungai, bahkan sebanyak 34 kasus. Kemudian mencari kerang/udang ada 6 kasus. Ada lagi menghanyutkan rotan ada 1 kasus dan terjatuh 1 kasus. paparnya.
Baca Juga :Â BKSDA Akan Menangkap Buaya Penyerang Kakek di Kotim
Atas dasar itulah, dirinya menghimbau kepada warga yang rumahnya dekat dengan aliran sungai agar lebih berhati-hati, terutama pergi mandi, bab dan lain sebagainya. Kemunculan buaya memang tanpa kita sadari ada, oleh sebab itu tetap waspada, Tutupnya. [Red]
Discussion about this post