Kaltengtoday.com, Pulang Pisau – Sebagai upaya membangun perangkat platform sistem Ketahanan Pangan Nasional (PSN) berbasis korporasi petani dan food estate, serta pembuatan dokumen desain induk pembangunan kawasan Food Estate Nasional (Master Plan) dengan pendekatan pengembangan kawasan pertanian secara terintegrasi , Direktorat Pangan dan Pertanian (PP) Kementerian PPN/ Bappenas, Nugroho Budi Priyanto, Ketua Tim Kajian Bappenas melakukan kunjungan lapangan di lokasi food estate Desa Belanti Siam kecamatan Pandih Batu, Sabtu (9/10).
Rombongan Tim Kajian Bappenas disambut Sekretaris Bappedalitbang Kabupaten Pulang Pisau Hendri Arroyo dan Kepala Bidang Ekososbud, Isnaeni.
Sekretaris Bappedalitbang Pulpis, Hendri Arroyo mengatakan kunjungan Tim dari Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/ Bappenas tersebut dalam rangka pelaksanaan pemutakhiran rencana pengembangan food estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.
Hendri juga mengungkapkan bahwa tujuan utama kunjungan lapangan adalah memahami secara langsung lanskap terkini kawasan food estate yang ada di 2 kabupaten, yakni Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas.
Baca Juga : Â Pemerintah Harus Perhatikan Ketersediaan Pupuk Untuk Petani Food Estate
” Selain itu melakukan validasi platform sistem ketahanan pangan nasional berbasis korporasi petani dan food estate, serta membangun skenario pengguna dan penggunaannya, baik antar lembaga maupun instansi terkait, ” ucap Hendri Arroyo, Senin (11/10/2021).
Sementara Kepala Bidang Ekososbud Bappedalitbang Kabupaten Pulang Pisau M.Isnaeni, menyampaikan bahwa output yang diharapkan dari kunjungan ini adalah tersedianya dokumen desain Induk pembangunan food estate nasional dengan pendekatan pengembangan kawasan pertanian secara terintegrasi, hulu hilir, menerapkan pertanian presisi dan keberlanjutan aspek sosial, lingkungan, dan keanekaragaman hayati.
Baca Juga : Â Pengelolaan Food Estate Harus Perhatikan Penanganan Irigasi Sejak Dini
” Dari kunjungan ini diharapkan dokumen desain Induk pembangunan Food estate dengan pendekatan pengembangan kawasan pertanian secara terintegrasi, hulu hilir, dan menerapkan pertanian presisi dan keberlanjutan aspek sosial, lingkungan, dan keanekaragaman hayati, ” tukas Isnaeni. [BS]
Discussion about this post