kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Kehadiran Bank Sampah Mentari Tamiang Layang, yang konsisten mengelola sampah menjadi benda-benda yang bisa dijadikan uang rupiah, terlihat semakin eksis saja.
Dengan nasabah yang terus bertambah, jangkauan pelayanannya pun mulai merambah ke luar wilayah. Tak hanya di ibukota kabupaten Barito Timur, yakni Tamiang Layang saja, tapi juga sudah sampai di Kecamatan Paku, Karusen Janang bahkan Dusun Tengah.
Baca Juga : Â Stand Komunitas Nansarunai Jaya Sabet Lagi Gelar Juara 1 Kategori Stand UMKM Bartim Expo 2022
“Sementara ini, kami baru bis amelayani nasabah bank sampah di kecamatan-kecamatan, seminggu dua kali saja. Itu juga masih memakai mobil pick up, belum mampu menyewa truk dump. Karena biaya operasionalnya belum cukup,” tutur Husti Wirdaningsih, pengelola Bank Sampah.
Bagi warga sendiri, kehadiran Bank Sampah ini sangatlah besar perannya. Opan, misalnya. Warga Kec Dusun Timur ini menilai jika kini limbah di rumahnya, terutama kertas dan benda berbahan plastik, tak lagi dibuang percuma.
“Bisa ditimbang, jadi duit. Lumayan buat beli rokok. Yang jelas, dengana danya Bank Sampah, ikut mendorong masyarakat mulai mengerti mana sampah yang bernilai ekonomis, mana yang tidak. Selain itu, dinas terkait tentunya juga terbantu dengan pengelolaan sampah yang mereka lakukan,,” tutur lelaki berkulit coklat ini, ketika ditemui di rumahnya sedang memilah barang bekas, tadi siang (Kamis, 11/ 8).
Baca Juga : Â Peserta Jambore Nasional 2O22 Asal Bartim Resmi Dilepas Bupati
Bahkan kini, menurut Arul, suami Gusti Wirdaningsih, minyak goreng bekas pun bisa dijual ke Bank Sampah Mentari. “Per liternya dihargai Rp 2 ribu. Kalau satu jeligen kan lumayan, m? Ya daripada biasanya habis menggoreng, warnanya hitam kita buang. Sekarang jangan. Bernilai lho,” cetusnya. [Red]
Discussion about this post