Kalteng Today – Sampit, – Warga Jalan Buntok, Kompleks Pasar Keramat, Kelurahan Baamang Hilir, Kecamatan Baamang, Kotim dihebohkan dengan kasus keponakan yang membunuh pamannya yang bernama Saini (45) karena pelaku tidak terima ditegur oleh sang paman.
Salah seorang sahabat korban, yakni Rudi Abidinsyah mengatakan Saini (45) adalah teman, sahabat mereka.
“Saya terkejut ketika mendengar sahabat kami ini dianiaya sampai meninggal dunia oleh keponakannya sendiri yakni HR alias I (22),”jelasnya kepada Kaltengtoday, Minggu (25/4) malam.
Korban ini adalah salah satu wasit yang dimiliki Kota Mentaya yakni Sampit. “Dari kacamata saya bahwa korban adalah pribadi yang baik dan salah satu insan olahraga yang sangat berjasa bagi perkembangan sepakbola, baik sebagai pemain, lebih-lebih sebagai wasit,”ucapnya.
Insan seperti ini mestinya layak mendapat penghargaan dari KONI dan ASKAB PSSI Kotim.
“Saya harapkan korban mendapatkan penghargaan, jika memang mereka mengerti dam punya empati terhadap korban ini,”ujarnya lagi.
Dari informasi, memang terjadi cek-cok antara korban dan pelaku ini. Dengan cek-cok alias adu mulut, diduga korban ini tidak terima lantara ditegur oleh sang paman.
“Terjadilah penganiayaan dan sampai kepada meninggalnya paman di tangan keponakan sendiri,”tutupnya.
Baca Juga : Pinjam Mobil Ngakunya Untuk Urus Akta Kelahiran di Sampit, Tapi Sampai sekarang Tak Kembali
Sementara itu, Kapolsek Baamang AKP Ratno mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Minggu, 25 April sekitar pukul 13.00 WIB.
“Korban Saini yang dipukul kepalanya menggunakan kayu. Pelaku diamankan atas nama HR, dengan barang bukti sebilah kayu 2×3 Cm panjang 50 cm. TKP di Jalan Buntok Nomor 24, Kelurahan Baamang Hilir Kecamatan Baamang, Kotim,”ucapnya.
“Untuk informasi dan motif lainnya masih kami dalami, nanti akan kami informasikan,”Tutupnya. [Red]
Discussion about this post