Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Bertebarannya alat peraga kampanye (APK) para calon legislatif (caleg), baik itu untuk tingkat DPRD kabupaten sampai pusat, ataupun yang independen seperti DPD RI, masih terlihat mendominasi pemandangan di jalanan, khususnya di Kabupaten Barito Timur. Bahkan hingga di lokasi sunyi seperti pinggir hutan pun, banyak APK baliho atau poster dipasang.
Yang lebih lucu lagi, ada baliho dipasang di tanah milik institusi negara. Namun untungnya setelah diberitahu, dan dikonfirmasikan ke pihak berwenang, kemarin (Senin, 23/01/2024) pihak pemasang langsung melepas baliho berukuran cukup besar tersebut.
Baca Juga :KPU Palangka Raya Sampaikan Aturan dan Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye Pilkada 2020
Benarkah hanya dengan memasang baliho sudah cukup efektif? Apalagi jika figur calegnya kurang dikenal publik. “Ya tidak menjamin. Saya juga sadar. Tapi setidaknya itu upaya untuk lebih memperkenalkan diri. Di samping itu, kita perlu bersosialisasi ke masyarakat,” ujar M Muslim Lubis, caleg PKS untuk Dapil I, saat ditanyai lewat telpon tadi (Selasa, 23/01/2024).
Apa yang dikatakan Muslim Lubis ada betulnya. JM Idat, salah satu caleg pendatang baru Partai Demokrat Dapil III, misalnya, lebih memakai pendekatan lewat acara-acara sosial kemasyarakatan seperti pernikahan, duka cita.kematian dan lain-lain.
Berbeda dengan caleg lain yang boleh dibilang sudah “populer” lebih dulu karena pernah punya kiprah sebagai figur publik. Contohnya seperti Drs M Yamin, caleg dari PDI-Perjuangan, yang dikenal pernah menjadi Camat hingga Asisten Sekda, atau Wahyudin Noor (PKB) dan Drs H Zain Alkim (Perindo) dua legislator yang sudah punya akar massa dan ikut kontestasi kembali.
Baca Juga :Melanggar Ketentuan Pilkada, Sejumlah Alat Peraga Kampanye Ditertibkan
Lantas, apakah hanya baliho, poster, kartu nama, kalender dan sebagainya yang dijadikan ‘andalan’ para caleg ini? Bella Brittani Bahat, yang mencalon untuk DPD RI, ternyata punya strategi inovatif..
Seperti yang diperlihatkan di Tamiang Layang, baru-baru ini, Bella melakukan komunikasi dialogis, face to face, dengan menyasar target market yang jelas. Yaitu kaum milenial. Ia membawa isu yang cukup mengena, yaitu kesempatan studi lebih lanjut bagi generasi muda.
Dan strategi jitu, juga ditunjukkan caleg dari Dapil III, dari Partai Perindo Ariantho S Muler, lewat aktivitasnya di bidang entertainment. Antara lain; menggelar festival-festival musik, mendukung aktivitas olahraga, kegiatan pendidikan, sampai mengisi podcast komedi YouTuber lokal.
Baca Juga :Alat Peraga Kampanye Pilkada Kalteng Langgar Aturan Ditertibkan
“Kalau kami, pilihannya jelas. Tak peduli partainya, yang penting figurnya. Komunikatif dan aspiratif nggak dengan kami? Kalau sosoknya asyik, kreatif, intelek, ya itu kami pilih. Maaf, kami bukan pemilih konvensional, apalagi melakukan hanya demi uang. Karena itu berarti rendah sekali harga diri kita. Sudah saatnya kita sadar dari pembodohan politik uang,” tutur Vania, salah seorang pemilih pemula di Ampah yang masih berstatus mahasiswi. [Red]
Discussion about this post