kaltengtoday.com, – Sampit, – Banjir di sebagian wilayah di Kota Sampit nampaknya seakan tidak ada jalan keluarnya. Pasalnya, setiap kali hujan lebat maka beberapa wilayah di Sampit ini seakan menjadi langganan banjir. Jika hal ini dibiarkan, tentu wilayah lainnya pun akan terdampak banjir. Untuk itu, diharapkan permasalahan ini harus dicari jalan keluarnya agar permasalahan banjir di perkotaan tidak lagi terjadi.
Kepala BPBD Kotim Rihel mengungkapkan, dari hasil pemetaan dari petugas BPBD ada beberapa titik yang menjadi langganan banjir. Untuk wilayah Baamang yang jadi langganan banjir yakni, Jalan Mukhran Ali, Desmon Ali, Walter Coundrad, Jalan Sempurna, Jalan Sekar Arum dan Atang Barat. Wilayah Ketapang, yakni di Jalan H Anang Santawi, Jalan Suprapto, Jalan Sudirman Km 3,5, Jalan Kopi, Jalam Kopi Selatan, Jalan Sawahan, Jalan Panjaitan dan Jalan H Imran.
“Kita tidak bisa memastikan kenapa banjir itu bisa terjadi, apakah karena pendangkalan drainase atau memang intensitas curah hujan tinggi atau apa,”jelasnya, Sabtu (13/11).
Meski demikian, dari analisa awal pihaknya bahwa penyebab banjir tersebut bisa diakibatkan curah hujan tinggi, kemudian tersumbatnya saluran air atau drainase. Selanjutnya, pada saat curah hujan tinggi pada saat itulah air pasang naik. Ungkapnya.
Menurut Rihel lagi, ini masih dalam analisis pula. Bahwa kemungkinan adanya penurunan permukaan tanah seperti di daerah Ibu Kota yakni Jakarta. Ini juga belum kita kaji lagi, apakah ada penurunan permukaan tanah. Makanya setia kali hujan turun, apalagi 5 sampai 9 jam sebagian wilayah di Kota Sampit ini pasti menjadi langganan banjir. Paparnya.
Baca juga : Pemkab Kotim Disarankan Lakukan Kajian Tentang Bencana Alam
Terkait solusi, mungkin itu drainase diharapkan warga bisa bersama-sama bergotong royong untuk melakukan pembersihan. Diawali dengan keterlibatan RT,RW, lurah, camat yang memang wilayahnya untuk bisa memulai gotong royong tersebut. Pintanya.
Baca juga : Pemkab Kotim Didorong Atur Perencanaan Pemulihan Ekonomi Tahun 2022
Tak kalah penting lagi, kemana air yang ada di drainase tersebut bermuara. “Itu juga akan kita lakukan kajian nantinya. Pada 2022 nanti akan kita lakukan kajian dan studi untuk mencari solusi banjir yang terus terjadi jika hujan tiba,”tutupnya.[Red]
Discussion about this post