Kalteng Today – Buntok, – Masih adanya Anak Usia Sekolah yang Tidak Sekolah (ATS) sebesar kurang lebih 2% di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menjadi PR besar bagi Dinas Pendidikan setempat untuk mengatasi hal tersebut.
Berdasarkan sumber data dan informasi kemiskinan kabupaten/kota terbitan BPS, Kabupaten Barsel memiliki tingkat melek aksara pada usia anak 15 tahun keatas sebesar 99,47% dan buta aksara 0,53%.
Meski angka presentasi ATS dan buta aksaranya kecil, Dinas Pendidikan tetap menargetkan pada tahun 2022 mendatang tidak ada lagi anak yang tidak sekolah ataupun putus sekolah yang disebabkan oleh permasalahan ekonomi.
“Target kita di tahun 2022 itu tidak ada lagi di Barsel anak yang putus sekolah. Bila ada maka kami minta sekolah untuk melaporkan hal itu kepada kami,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Barsel, Drs. Su’aib, M.AP kepada Kaltengtoday, Selasa (26/1/2021).
Masih dikatakan kepala Dinas Pendidikan, pihaknya sudah memberikan instruksi dan memberikan surat kepada seluruh sekolah hingga kepala desa. Supaya mendata serta memberikan informasi apabila memang ada anak yang putus sekolah di wilayahnya.
“Tapi sampai saat ini data yang diberikan ke kami tidak sampai 50% kepala desa yang mengirim kembali, sehingga kami kesulitan merekapnya,” terangnya.
Baca Juga :Â DPRD Barsel Minta Pemkab Segera Benahi Eks-PLG Desa Tampulang
Dengan demikian ia menghimbau, apabila masyarakat mempunyai anak ataupun keluarga yang putus sekolah, agar dapat melaporkan hal tersebut kepada sekolah, aparat desa, maupun ke Dinas Pendidikan langsung.
Sebab, nantinya akan dibantu untuk mendapatkan program bantuan sekolah dan beasiswa dari pemerintah. Seperti bantuan uang tunai, seragam dan sebagainya.
“Dana anggaran untuk bantuan ini sudah ada dan sudah kami siapkan. Anggaran untuk kegiatan lain kami tiadakan demi tersedianya anggaran beasiswa bagi masyarakat kurang mampu ini, karena ini sudah kewajiban pemerintah daerah,” katanya. [Red]
Discussion about this post