Kalteng Today – Sampit, – Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan bau menyengat dari tumpukan sampah di pinggir jalan Cristopel Mihing Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur. Tumpukan sampah itu terhampar di tepi jalan hingga meluber keluar dari TPS.
Tumpukan sampah tersebut berasal dari warga yang membuang sampah disana yang sudah lima hari tidak diangkut oleh petugas kebersihan. Sampah yang dibuang ada yang menggunakan karung, kantong plastik ada juga yang tercecer, aneka sampah organik dan anorganik bercampur sulit dipilah.
Bangkai tikus dan kotoran ternak pun dibuang sembarangan di lokasi tersebut. Tak heran bila muncul bau menyengat. Lalat hijau beterbangan diatas tumpukan sampah, suaranya bergemuruh, apalagi usai hujan turun lalat semakin banyak yang terkadang menempel di baju manakala melintas dengan berjalan kaki.
Kondisi sampah seperti itu terjadi hampir di setiap titik TPS di Kota Sampit tidak terkecuali di tempat pengolahan sampah atau Depo Sampah milik Pemkab Kotim. Disana sampah bahkan tumpah ruah menggunung.
Menurut warga setempat, Nana Waskana mengatakan, kondisi sampah seperti itu sudah berlangsung sejak lima hari terakhir. Banyak masyarakat yang membuang sampah ke pinggir jalan yang letaknya tidak jauh dari pemukiman penduduk karena memang sudah penuh di dalam TPS nya. Tak heran bila bau sampah tercium hingga ke rumah warga yang dekat dengan lokasi pembuangan akhir.
“Sebetulnya ini sangat mengganggu apalagi saat ini anak-anak sudah mulai masuk sekolah, karena TPS di Jalan Cristopel Mihing tidak jauh dari sekolah menengah pertama (SMP) 3,” kata nana, Jum’at (19/3/2021) kepada kaltengtoday.com di Sampit.
Baca Juga :Â DPMD Gumas Tingkatkan Kompetensi KPM Dengan Aplikasi eHWD
Sementara itu informasi yang berhasil dihimpun kaltengtoday.com, banyaknya sampah yang menumpuk di Kota Sampit diduga petugas kebersihan kota sampit mogok kerja. Pasalnya selama 12 bulan uang makan yang wajib diterima pasukan kuning tersebut belum dibayar oleh Pemkab Kotim. [Red]
Discussion about this post