Kalteng Today – Palangka Raya, – Wakil Bupati Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Efrensia LP Umbing, memaparkan tentang peranan para perempuan Suku Dayak dalam pembangunan daerah, nasional dan dunia internasional.
“Seperti yang kita tahu bahwa peran perempuan dalam pembangunan begitu sangat mengemuka, dan itu tidak luput dari berbagai sudut pandang yang menyertainya. Boleh jadi orang artikulasi perempuan berdasarkan sudut pandang ciri – cirinya, perannya dalam masyarakat, pendidikan, termasuk perannya dalam pembangunan daerah,” katanya dalam kegiatan Webinar Simposium Dayak Bercerita, Minggu (16/8) malam.
Keterlibatan perempuan merupakan syarat mutlak, dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. Hal ini karena perempuan yang merupakan bagian dari warga negara dan insan pembangunan, perempuan mempunyai hak, kewajiban, dan kesempatan yang dengan laki – laki dalam segenap kegiatan pembangunan.
“Di setiap daerah, peran perempuan dalam berbagi aspek kehidupan iti bisa jadi berbeda – beda. Nah, ini sangat dipengaruhi oleh konstruksi sosial dan adat budaya setempat. Walaupun secara umum di Indonesia masih banyak fakta – fakta kurang menyenangkan bagi perempuan, seperti masih tingginya tingkat kekerasan pada perempuan,” bebernya.
Lebih lanjut masih adanya kesenjangan pembanguan antara perempuan dan laki – laki, terbatasnya akses sebagian besar perempuan terhadap fasilitas kesehatan yang lebih baik, terhadap pendidikan yang lebih tinggi, kurangnya perempuan dalam lembagai publik yang lebih luas, seperti partisipasi dibidang politik, dan jabatan strategis dibidang pemerintah, ujarnya.
“Apabila perempuan menjadi pemimpin, apakah dia memiliki keberpihakan kepada sesama perempuan. Sekarang Negara Indonesia sudah memasuki 75 Tahun,kita sudah merdeka, dan secara khusus Kalteng ini sudah berusi 63 tahun, dan kita perlu mengapresiasi berbagai pembangunan yang telah dicapai oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah, bersama – sama komponen masyarakat yang ada, termasuk peran perempuan Suku Dayak itu sendiri,” jelasnya.
Baca Juga:Â Legislator Gumas Minta Perusda Lebih Kreatif dan Inovatif
Efrensia mengaku sangat bersyukur dan bangga dengan dilahirkan sebagai bagian dari Suku Dayak Ngaju, dan seiring dengan berkembangnya posisi perempuan dalam Suku Dayak itu sendiri, tapi dirinya membeberkan bahwa belum sepenuhnya disejajarkan dengan posisi laki – laki.
“Tetapi perempuan disini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan daerah lain. Dimana kaum perempuan dari Suku Dayak, sudah cukup memiliki akses untuk mengaktualisasikan diri pada sektor publik, dalam posisi – posisi penting,” jelasnya.
Sebut saja di Provinsi Kalteng sudah sangat banyak perempuan – perempuan yang memegang peranan penting didaerah ini, baik itu di eksekutif, legislatif dan juga yudikatif, maupun sebagai pengusaha sukses karena bertani, dan sukses sebagai pimpinan organisasi.
“Sebagai contoh, baru – baru ini ada satu perempuan Dayak yang sukses untuk ikut duduk di DPR RI, yakni Ibu Ary Egahny Ben Brahim, ibu ini merupakan satu dari enam orang anggota DPR RI asal Dapil Kalteng, dan kalau kita persentase kan menjadi 16,6 persen, jadi kalau dia 30 persen, seharusnya dua orang, jadi belum memenuhi kouta 30 persen,” ujarnya.
Selain itu, untuk data peranan perempuan ditingkat legislatif di sebagian daerah, seperti di DPRD Provinsi Kalteng menurutnya sudah sangat baik dan mampu mencapai angka 35,5 persen dan 45 orang anggota, dan terdapat 16 orang perempuan, dan itu hasil dari pemilihan legislatif tahun 2019 lalu.
“Kemudian DPRD Kabupaten Gumas, ini yang luar biasa, karena mencapai 48 persen, sebab dari 25 orang anggotanya, ada 12 orang perempuan. Dan kemudian juga, yang kini berkiprah di eksekutif hasil pilkada beberapa tahun lalu, ada 1 orang perempuan dayak yang berhasil menduduki jabatan bupati di Kabupaten Kobar, dan selanjutnya 4 orang lainnya menjadi wakil bupati di Kalteng termasuk saya sendiri,” tutup Efrensia yang juga perempuan Dayak pertama yang menjabat sebagai Sekda kabupaten tersebut. [Red]
Discussion about this post