kaltengtoday.com, Kasongan – Dalam menyerap dan pembukaan lapangan kerja di Katingan. Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Katingan Hariawan mengungkapkan, pihaknya terus melakukan berbagai pelatihan dan pembinaan kepada warga yang mengikuti pelatihan kerja.
” Pelatihan kerja yang diterapkan dan diberikan kepada masyarakat seperti pengembangan montir, kuliner dan menjahit. Sekitar 60 orang yang mengikuti program pelatihan tersebut, ” Ungkapnya, Jumat (21/1/2022).
Menurutnya, program pelatihan ini memberikan manfaat kepada masyarakat. Sehingga, paska mengikuti pelatihan peserta dapat menerapkan skill yang dia terima dan menularkan kembali kepada lingkungan sekitarnya.
” Saya harap peserta memiliki ketrampilan yang mumpuni. Artinya selesai pelatihan mereka tidak hanya berharap untuk masuk kerja dilingkup perusahaan swasta. Namun, dapat melihat peluang dengan membuka lapangan pekerjaan untuk lingkungan. Hal ini yang patut ditunggu-tunggu kita semua, ” Jelasnya.
Namun, selepas pembinaan ini peserta tentu memiliki tantangan dalam membuka peluang usaha kreatif. Maka, inilah yang menjadi tantangan yang perlu dicarikan solusinya.
” Memang, saya memiliki pemikiran supaya peserta ini bisa diakomodir oleh pihak perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sehingga, peserta pelatihan ini dapat terbantu dalam melihat usaha kreatif yang bisa dijalankan kedepannya, ” Tegasnya.
Ia menyebutkan, dirinya juga memiliki visi dan misi atau rancangan pemikiran kedepannya dalam memberikan dampak yang positif untuk masyarakat. Seperti ingin melibatkan pihak perusahaan besar swasta atau pihak ketiga untuk membantu membangun daerah.
Baca Juga :Program Desa di kabupaten Katingan Harus Bermanfaat
” Misalnya, kita akan hubungkan antara pihak perusahaan dan masyarakat yang ada di desa. Terutama terkait soft skill yang dimiliki masyarakat seperti apa. Selain itu, keinginan dari pihak ketiga juga ingin membutuhkan keahlian masyarakat dibidang seperti apa yang dapat memajukan wilayah setempat, ” Jelasnya.
Artinya, ada kesinambungan antara kompetensi, skill, peluang dan potensi yang ada di masyarakat setempat dengan kebutuhan yang dibutuhkan pihak perusahaan.
Baca Juga :Siaga Hadapi Darurat Kebakaran Hutan, Lahan dan Pemukiman di Katingan
” Misalnya, potensi wisata dan otomotif yang membutuhkan tenaga ahli seperti pemandu wisata dan montir. Maka, inilah yang disebut dengan penghubung program yang akan saling menemukan keduanya. Rencana dan pemikiran ini bisa dilakukan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bisa dilaksanakan, ” Cetusnya. [Red]
Discussion about this post